Eramuslim

Senin, 21 Mei 2018

Toleransi santri atas khilafiyah dan memahami seruan Hizbut tahrir

By: Nur s.
Menjawab kecurigaan dan tuduhan nahdliyin yang ikut-ikutan :

Saya tidak terlalu membenarkan persepsi salafi.
Tapi saya menelusuri maksud salafi yang keliru mengucapkannya. Kekeliruan bahasa penyampaian itu terjadi dimana2. Saya tidak terpancing provokasi sentimental keagamaan. Saya lebih menggunakan disiplin keilmuan sebagai seorang santri yang di ajarkan adab bicara dan beramal.

Salafi punya pendapat yang kebetulan bersinggungan dengan tradisi lokal yang di lestarikan NU. Sesungguhnya persepsinya adalah ranah agama. Dia islam NU juga islam.
NU tersinggung itu saya ma'lum tapi tidak di maklum apabila keluar batas dalam sikap.
Imam ahmad dan malik malahan didalam bulughul maram oleh ulama syafi'iyyah sendiri qunut subuh itu muhdats/bid'ah.
Itu haq berpendapat.
Lalu NU marah menyangkal itu juga haq. Asal tidak berperang fisik. 
Tahlilan kematian di hari2 tertentu dalam kultur jawa di lestrikan NU yang menurut muslim lain hal itu di nyatakan sebagai kebid'atan,itu boleh di sampaikan. 
NU marah,boleh,tapi disiplin keilmuan juga harus di prioritaskan sehingga tercipta saling mengerti dan tidak ada tindakan instabilitas. 
Faham tak maksudnya?

Ketika gusdur mencari makna negara islam,yang di temui adalah cara pengangkatan imamnya lalu gusdur menyebut tidak menemukan konsep negara islam dan berakhir menginkari negara agama (islam).

Dia meneliti sistem pengangkatan imam bukan meneliti kedaulatan dan keimamahan.
Sistem pengangkatan imam memang selalu berubah-ubah tapi dengan begitu tidak pernah di ajarkan oleh nabi untuk tidak mengangkat imam.
Urgensinya dan yang di tekankan adalah muslimin harus nashbul imam.
Memang yang paling baik adalah melalui ahlul hall wal 'aqd. Kemudian ummat memberikan baiat ta'at. Apabila sudah di umumkan tentang keimamahan maka suka atau tidak suka maka ummat wajib ta'at dan tidak boleh melakukan usaha kudeta atau usaha membai'at pemimpin sendiri.
Ini haram,sebagaimana sabda nabi من أتاكم وامركم جامع على رجل واحد يريد أن يفرق جماعتكم فاقتلوه.
Dalil ini mafhumnya adalah nashbul imamah adalah wajib.
Adapun tentang daulah adalah meliputi teritorial, dustur,imam dan ra'iyyah.

Apakah warga NU tidak boleh jujur ?
Bukankah antum dan sekelompok antum yang paling getol menuduhi HT dekat dengan muktazilah,halalkannonton porno,cium anjabi, dst..
Maka sebagai santri saya harus melihat fakta tanpa ikut2an menyebarkan fitnah.
Ini adalah ciri santri.
Kenapa saya terkesan mendukung HT? 
Karena di pesantren saya dan antum di ajarkan sistem islam,di bacakan kitab sirah nabawiyyah dan tasyri'ul islam/legitimasi hukum islam dan di bacakan sejarah imaratul islam/imamah/khilafah baik kejayaannya dan keruntuhanya.

Santri NU tidak mesti nggih-nggih saja terhadap penyimpangan ,karena itu santri dalam NU itu sendiri terbelah-belah fahamnya,ini ma'lum. 
Gus najih saja misalnya beliau sangat tegas dan konsisten,tidak pagi dele sore tempe. 
Lutfi basori,dll.
Nahdliyin madura malah dominan berafiliasi kepada fpi/alawiyyin.

NU bukan syi'ah tapi banyak yg bermesraan dengan syi'ah,NU bukan pki tapi warganya ada yang berafiliasi pki,NU bukan ahmadiyah tapi melindungi kebebasan, NU geram hanya karena bersinggungan denga hal2 yg remeh furu fiddin dengan muhammadiyah salafi PKS al irsyad persis HT.
Kok bisa begitu?

Sebetulnya kalau bicara imarah maka hal2 keagamaan yang sifatnya zhanni itu tidak essential. 
Tapi biasa buat senjata melelahkan. 
Saya tidak temukan bukti kalau HT hendak berbuat kudeta/memberontak dsb.

Mungkin antum baru kenal kalimat THALABUN NUSHRAH bagi thariqah HT. 

Uniknya,NU bilang tidak anti khilafah tapi menolak khilafah.
NU anti sistem kafir tapi menikmati system kafir.
Itu ambiguitas yang sangat luar biasa.

Ini adalah da'wah tingkat global.
Tak mungkin HT merebut indonesia dengan jalan kekerasan padahal senjata saja tak punya.
Harakah da'wah HT ini sama seperti madrasah yang mentarbiyah dan ta'lim.
Tapi konsentrasinya adalah ideologi. 

Lho mana yang sesat.
Bukankah peradaban islam itu haq di sampaikan dan di opinikan? 
Wong kita ini islam.
Negara sesuai sunnah adalah Al-imamah/al-imarah/al-qiyadah/al-khilafah al-'uzhma.
Ulama sepakat ummat ini mempertahankan imamah dan mengangkat satu imam ummat islam fii jamii'iddunya.
Global khusus islam bukan diartikan global umum.
Kalau global secara umum berarti negri2 kafir seperti china dan usa eropa harus  di paksa,tidak begitu. Negri kafir masuk kedalam medan da'wah.

Apakah khilafah versi HT?
Tidak. HT itu harakah di zaman kekosongan dan pembodohan.
Ketika ideologi islam tidak di munculkan maka ummat islam di seluruh dunia tertarik ideologi demokrasi dan komunis. Ini memprihatinkan.
Ketika kafir berjaya dengan keilmuanya dan kemiliteranya,islam malah jadi boneka yang dipermainkan.
Pecah menjadi negri2 kecil, harta negara di rampas,ummatnya di tindas,kebebasannya di ganggu.
Keadaan yang seperti ini yang di pikirkan oleh syabab HT.
dunia islam tak berdaya karena tidak punya imam yang satu dan negara yang satu.

Apa itu negara yang satu ?
Negara yang satu kepemimpinan itu tidak memecah justeru menguatkan, tidak menghilangkan peta indonesia dan tidak merebut indonesia tetapi indonesia bagian dari wilayah yang di persatukan.
Indonesia dengan begitu maka masuk kedalam provinsi daulah islam khilafah (الولاية الدولة الخلافة) yang pemimpinnya disebut wali khilafah.
Seruan ini bagian da'wah yang tujuannya adalah menguatkan syi'ar,melindungi ummat islam dari ancaman musuh,memberikan keadilan yang merata bukan arab saja yang kaya tapi kekayaan alam itu milik daulah yang di belanjakan secara rata.

Siapa calon khilafah?
Pertanyaan nyinyir ini lugu,tapi perlu di jawab.
Yaitu seperti halnya NU,untuk mengangkat pimpinan maka harus di adakan muktamar internasional.
Sebelum di helat muktamar/konferensi maka da'wah ideologi ini harus masif di lakukan demi pendekatan dan mengajak ulama dan elite bangsa yang mau bergabung.

Cara ini sangat rapi dan jauh dari tindakan teror yg kejam.

Syukran 👍.
HT sebenarnya sudah membaca sikon lek. Tapi yang namanya da'wah kan harus istiqamah. Tidak boleh membunuhnya.
Saya bilang sebuah ambiguitas kepada saudara2 NU yang tidak inkar khilafah dan berusaha baik kepada harakah da'wah khilafah sepert HT tapi mendukung pembubaran malah yang paling getol.

Ummat ini tahu kalau NU adalah organisasi yang paling sulit konsistennya kata orang jawa esok dele sore tempe.
Dulu di era soekarno soeharto NU berasas islam,anti pemerintah,sampai jadi PNS saja emoh,pesantren dipertahankan salafnya karena takut tertular virus sekularisme dan phobia islam.
Itu era NU yang mayoritasnya pro islam.
Lalu NU berubah karena kursi2 strukturalny di isi oleh nahdliyin nasionalis yang dekat dengan ideologi nasakom.
Sampai sekarang NU struktural tidak akan di biarkan terisi oleh para santri/kyai kultural fundamental.
NU struktural yang pro nasakom itulah yang merubah khitthahnya.

Sementa NU kultural dapat doktrin dari alawiyyin yang lebih dekat dengan syi'ah yang punya misi tsaurah/revolusi islam atau bahasa mereka syi'ah punya misi al-wiyataul faqih yang pimpinannya disebut al-waliyyul faqih sebagai pemimpin tertinggi yang harus di taati.

Ternyata yang lebih mesra dengan syi'ah adalah warga NU baik dalam culture maupun pendekatan2 yang lainya seperti kerjasama pendidikan dan kebudayaan.
Said aqil mengajak warga NU untuk bisa hadir di perayaan syiah seperti asyura,arba'in.
Bahkan sampai said aqil mengGoblok-goblokkan warganya sendiri.

Belum cukup saya tuliskan kalau tuduhan antum pada HT itu justeru terjadi pada keluarga besar antum sendiri.

Lain waktu saya akan tanya jawab tentang kedekatan antara NU-syi'ah.

Apakah antum akan pasrah dengan kenyataan.
Semua tuduhan warga NU kepada sunni yang lainya itu kegagalan.

info salamtime

SIAPAKAH AHLUS-SUNNAH WAL-JAMA'AH ?

Benarkah AHLUS-SUNNAH WAL-JAMA'AH itu asy'ariyyah?  Saya akan jawab persoalan yang terus menipu orang online maupun orang offline...