Eramuslim

Rabu, 21 November 2018

Seseorang akan di kumpulkan bersama orang yang di cintainya

المرء مع من أحب
[Seseorang di kumpulkan bersama dengan orang yang di cintai]

قَالَ أَنَسٌ: " فَأَنَا أُحِبُّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَبَا بَكْرٍ، وَعُمَرَ، وَأَرْجُو أَنْ أَكُونَ مَعَهُمْ بِحُبِّي إِيَّاهُمْ ، وَإِنْ لَمْ أَعْمَلْ بِمِثْلِ أَعْمَالِهِمْ " .
Anas : saya cinta Nabi saw. dan aba Bakr dan Umar, saya ingin di kumpulkan bersama mereka sebab kecintaanku padanya,walaupun 'amalanku tidak sebanding dengan 'amal mereka.

فهذا الحديث ورد في المحبة الإيمانية الشرعية ، التي أمر الله بها عباده. وأن يحب الرجل أخاه ، لا يحبه لدنيا ولا مال ولا جاه ؛ إنما يحبه لله جل جلاله .

Hadits ini berlaku didalam mahabbah keimanan menurut syari'at yang di perintahkan oleh Allah kepada para hambanya. dan hendaknya seseorang itu mencintai saudaranya tidak karena dunianya, tidak karena hartanya dan tidak karena kedudukannya, akan tetapi ia cinta saudaranya karena Allah.

والعياذ بالله . قال تعالى :( احْشُرُوا الَّذِينَ ظَلَمُوا وَأَزْوَاجَهُمْ وَمَا كَانُوا يَعْبُدُونَ) .
قال عُمَرَ رضي لله عنه : ( احْشُرُوا الَّذِينَ ظَلَمُوا وَأَزْوَاجَهُمْ ) قَالَ : " أَشْبَاهَهُمْ ، قَالَ: يَجِيءُ صَاحِبُ الرِّبَا مَعَ أَصْحَابِ الرِّبَا، وَصَاحِبُ الزِّنَا مَعَ أَصْحَابِ الزِّنَا، وَصَاحِبُ الْخَمْرِ مَعَ أَصْحَابِ الْخَمْرِ " .
انتهى من " تفسير ابن كثير.

Semoga Allah melindungi kita dari keburukan. Allah berfirman :
"Kumpulkanlah orang-orang zhalim bersama dengan yang serupanya dan sesembahan-sesembahannya".
Umar r.a :
Tukang riba akan datang bersama tukang riba, pezina akan datang dan di kumpulkan bersama pezina, pemabuk akan di kumpulkan bersama pemabuk.

CINTA DUKUN
CINTA PEDAGANG AGAMA
CINTA PENIPU AGAMA
MAKA AKAN DI KUMPULKAN BERSAMA MEREKA (dalam kesusahan).

CINTA CEWEK
CINTA ISTRI
tapi ceweknya di serobot orang, istrinya yang di cintainya menjanda karena di tinggal mati suaminya lalu di kawini orang.
Rupanya ceweknya dan istrinya tidak mencintainya.

SESEORANG MENGAKU MENCINTAI NABI, SAHABATNYA DAN SHALIHIN, TAPI NABI, SAHABAT DAN SHALIHIN tidak mengenalinya karena cintanya hanya di mulut.
Firman Allah :
قل إن كنتم تحبون الله فاتبعوني يحببكم الله ويغفر لكم ذنوبكم..
Katakanlah, jika kau cinta Allah maka ikutlah padaku niscaya Allah membalas cintamu dan memaafkan kesalahanmu...

Senin, 05 November 2018

perang Suria,antara regime dan oposisi juga menyeret sektarianisme islam,liga arab dan Palestina.



[Tentang konflik Suria] 

Menanggapi tuduhan yang selalu di tujukan kepada Hizbut Tahrir pada setiap terjadi konflik internal.
Padahal HT itu hanyalah bagian dari oposisi diantara banyaknya rakyat oposisi yang kontra politik dengan regime. 
Adapun soal sektarianisme yang ada di sana itu adalah soal agama yang di seret kedalam konflik. 
Bashar di sebut bergenre alawit berdasarkan sumber Wikipedia dari berbagai bahasa. 
Nushairiyyah dll.
Kita bahas di lain waktu berdasarkan Referensi_nya. 

Negara manakah yang hingga hari ini tidak memiliki kedekatan dengan Israel dan malah berkonfrontasi. 
Ini juga perkara yang harus di jawab dengan mata yang melek kedua duanya. 

Masalah Israel dan tanah Palestina/jerusalem itu menjadi tanggung jawab internasional yang wajib hati-hati mendiskusikannya di zaman yang di harapkan ishlah dan bermusyawarah. 
Sampai sebagian tokoh-tokoh islam indonesia yang antum agungkan saja bersikap hati-hati terhadap permasalahan teritorial dan kemerdekaan Israel-palestina. 

Bagaimana dengan militan Hizbullah Syiah dan paramiliter yang di dukung oleh Iran, mengapa tak terekspos, dan apa kepentingannya di konflik Suria?.

Videonya sudah saya tonton (video singkat dialog dengan syekh ramadhan al-bouthi dan kyai hasyim muzadi). 
Al-bouthi menjawab "saya tidak pro regime dan tidak pro oposisi"
Mungkin jawaban antum juga seperti itu.
Benarkah begitu? 
Saya tidak yakin orang-orang yang di hadapkan dengan masalah dia tidak punya opsi. 
Ada orang yang mulutnya tawar tapi berasa asin atau kecut,
Itu sudah pasti.
Beliau menyayangkan para relawan sunni dengan tuduhan tendensius dan tidak senang. 

Jadi begini,rakyat Suria itu telah terpecah kedalam dua kubu, kalau tidak pro bashar ya pro oposisi,kemanakah bantuan kemanusiaan itu mengalir pokoknya rakyat Suria yang kesulitan itu dapat aliran. 
Yang di gempur regime itu kan rakyat sipil yang berada di area oposisi,mereka terisolir dan terjebak dalam perang,maka kesanalah bantuan itu mengalir. 
Kalau bantuan itu masuk kantong-kantong oposisi maka apakah bisa di sebut para relawan sunni itu menyuntik para teroris,padahal konflik di suria itu bukan konflik terorisme tapi konflik antara rakyat oposisi dan regime dan pendukung-pendukung kedua kubu,apakah salah jika sesama sunni membantu saudara sunninya!?? 

Sementara regime Suria adalah regime yang dapat support dari Iran dan Hassan nasrullah yang jelas Syi'ah,di tambah kekuatan militer Rusia,itu di diamkan. 
Apakah diskusi itu independen dan objektif!? 
Maka tidak aneh jika kami mempertanyakan masalah loyalitas orang yang ngaku sebagai sunni tapi mendiamkan keberadaan paramiliter Syi'ah dan malah kebenciannya itu tertuju kepada para organisasi sunni secara keseluruhan sampai pada organisasi kemanusiaannya saja di pandang negatif. 

kaum tasyayyu' lebih menyarankan agar para militer jihad sunni itu terjun di Palestina demi membantu membebaskan al-quds dan merebut tanah Palestina dari tangan Israel.
Kaum tasyayyu juga membangga-banggakan Syi'ah yang di anggap lebih peduli nasib Palestina daripada liga arab. 

Tanggapan saya:
Kemerdekaan Palestina tidak bisa di raih dengan mengirimkan mujahidin yg di sebut teroris oleh Syi'ah dan dunia internasional,karena Israel terlalu brutal. 
Sementara manakah aksinya Iran dan bashar untuk kemerdekaan Palestina saja tidak maksimal. 
Sampai hari ini Palestina masih menderita. 
Nyuruh orang yg di cap teroris untuk jihad di Palestina nanti sampai di Palestina masih di teriaki Syi'ah bahwa Palestina di tangani mujahidin teroris sunni, lalu Suria Hizbullah dan Iran (Syi'ah) diam saja. 
Lucu bukan!?

Saya kemarin bertanya, maksud membantu itu bagaimana, apakah membantu mengirimkan artileri dan askar-nya,apakah membantu rekonstruksi dan rekonsiliasi Palestina,apakah membantu Kemerdekaannya melalui jalur tanpa perang? 
Antum kaum tasyayyu tidak menjawab dan menunjukkan bukti maksimal kepedulian Syi'ah pada Palestina. 
Malah arab saudi dan organisasi-organisasi jihad dan kemanusiaan sunni yang mengirimkan para aktivis dan relawan di Palestina.
Masihkah antum meremehkan aksi untuk Palestina!?  Tolong buka kedua mata antum. 

Setelah kaum tasyayyu merembet ke masalah Palestina, lalu mempertanyakan peran saudi dan liga arab untuk status Palestina dan mempersoalkan hubungannya dengan dunia internasional terlebih hubungan bersama dengan usa. 

Tanggapan saya:
Hubungan antara Saudi dan Amerika itu ada baiknya.
Saudi sebagai simbol islam dunia harus selalu terlibat dalam pembicaraan perdamaian dunia, perang bukan solusi.
Bukankah antum sendiri juga anti harakah paramiliter,anti perang? 
Antum tahu seorang paus pemimpin tertinggi gereja-gereja katolik dan vatikan, paus adalah tokoh yang dekat dengan dunia kerohanian dan kemanusiaan, ia tak mendukung perang tapi mendukung hubungan baik antar manusia untuk perdamaian. 
Di Indonesia ada tokoh pluralisme (gusdur), antum pasti fanatik dengan figur ini, di lanjutkan para juniornya, tokoh-tokoh NU duduk bersama elite Israel. 
Apakah kemesraan mereka harus antum murkai ? 
Seperti antum murka pada Saudi.

Deni Sirozinsky
SIFAT KHAWARIJ&TASYAYYU'
termasuk sifat pemimpin.
Mereka lupa membedakan syarat dan sifat. terkadang mereka menempatkan sifat pada syarat.
Contoh yg sering mereka sebutkan adalah :
Syarat-syarat menjadi seorang pemimpin adalah memiliki kemampuan berijtihad,jujur,adil dan amanat.
Ini keliru!
pinter jujur adil dan amanah itu sifat atau karakter yang semestinya di miliki seorang pemimpin,yang tersebut itu bukan syarat.
Syarat itu prosedural,sesuatu keharusan yang ia berada di luar sifat dan rukun/pilar dan objek atau target atau tujuan. Ia merupakan keharusan menurut regulasinya. Jika syarat-syarat tak terpenuhi tapi di paksakan masuk kedalam rukun atau targetnya maka perbuatan ini di nyatakan tidak sah, ilegal dan berdosa.
Contohnya,pemimpin/imam umum di dalam islam syarat-syarat harus beragama islam,lelaki,merdeka,berakal.
Maka berdosalah muslim yang mengangkat pemimpin/imam kafir,wanita,bodoh dan hamba sahaya.
Contoh lagi :
Wudhu adalah syarat sah shalat. Ia syarat karena di luar ibadah yang mengharuskannya.

Adapun sifat ialah karakteristik yang melekat di dalam suatu perkara atau benda.
Contoh air itu memiliki sifat, awan,tanah,pohon,manusia,jin,binatang,dll.

Sekarang kita masuk kedalam diskusi.
Deni sirozinsky:
Setahu saya ini ciri2 khawarij mas, gak sanggup terjemahkan, terjemahin sendiri ya..soalnya mirip dgn pemuda2 pembawa panji hitam

الصفات الخوارج:

١. يَقْتُلُوْنَ أَهْلَ اْلإِسْلاَم وَيَدَعُوْنَ أَهْلَْ اْلأَوْثَان

٢. يَقْرَءُوْنَ الْقُرآنْ لاَ يُجَاوِزُ تَرَاقِيْهُمْ

٣.سُفَهَاءُ اْلأَحْلاَمِ

٤. يخَرُجُ قَوْمٌ مِنْ أُمَتيِ يَقْرَأُوْنَ الْقُرْآَنْ. لَيْسَ قِرَاءَتُكُمْ إِليَ قِرَاءَتِهِمْ بِشَيْءٍ. وَلاَ صَلاَتُكُمْ إِلىَ صَلاَتِهِمْ بِشَيْءٍ. وَلاَ صِيَامُكُمْ إِلىَ صِيَامِهِمْ بِشَيْءٍ

Tanggapan saya:
Sayang sekali antum ni tak gunakan kepandaian untuk memahami.
Sifat-sifat khawarij itu terdapat di dalam golongan khawarij.
Sifat itu bukan ciri kemunculan apalagi menafsirkan sifat dengan persangkaan.

Seharusnya antum fahami arti kalimat khawarij menurut harfiah dulu.
Yaitu golongan muslimin yang keluar dari jama'atul muslimin dan khalifahnya atau imamnya pada masa kekhalifahan Ali bin abi thalib ra.
Sifat-sifat yang dimiliki khawarij ini adalah benci kepada ali setelah Ali menerima tahkim dengan muawiyah bin abi shufyan, yang di wakilkan kepada abu musa al-asy'ari dan di pihak muawiyah di wakilkan kepada amr bin al-'ash.
Maka sekelompok yang semula loyalis Ali menjadi keluar dan tidak mengakui keImamannya,sampai keluar dari mulut kelompok ini yaitu mengkafirkan Ali.
Sudah tentu khawarij ini juga kontra muawiyah.
Khawarij tidak pro keduanya dan mengancam untuk memerangi ali dan muawiyah.
Khawarij adalah kalimat jama' taktsir (kalimat plural yang tak beraturan) yang berarti golongan yang keluar (dari imamatul muslimin).
Itu konteks autentik berdasarkan validitas sejarah.

Adapun hari ini,kebanyakan ummat islam hanya pamer suara bacaan quranya, senandung nyanyiannya,dsb.
Maka apakah mereka ini khawarij?
Kalau begitu banser dan antum masuk dong kedalam golongan khawarij.
Itu kalau pakai asumsi antum.
Jadi,sifat-sifat khawarij yang antum takhrij di atas itu sifat-sifat yang melekat pada kelompok khawarij pada zaman baheula (dulu) di masa ali dan muawiyah. Dan jika hendak di analogikan,yang paling kompatibel adalah golongan yang merusak persatuan dan memberontak kekhilafahan bani umayyah,bani abbasiyah dan khilafah utsmaniyah.

Sementara antum dan pihak yang sefaham denganmu selalu menuduhi harakah-harakah islamiyyah yang melakukan kritik,saran dan menyampaikan aspirasi dengan masirah sebagai kelompok khawarij hari ini,adalah serampangan berfikirnya antum.
Tak cocok sistem demokrasi di qiyaskan dengan sistem khilafah islam.
Padahal demokrasi memberikan kebebasan menyampaikan aspirasi di jalanan. Semestinya Salahkan demokrasinya.

Indonesia yang dominan penduduknya beragama islam tapi mengadopsi gaya kehidupan kafir yang sekular, maka wajib bagi kaum muslim menyerukan untuk kembali hidup dengan sistem agamanya.
Harakah-harakah islamiyyah di Indonesia ini adalah organisasi da'wah dan jihad secara konstitusional,
Harakah da'wah ideologis dan persatuan-kesatuan islam.
Bagaimana tidak aneh jika gerakan-gerakan yang berniat untuk mempersatukan islam itu malah di tuduh sebagai gerakan khawarij pemecah ummat islam dan mengkafirkan hukum yang memang kafir. Tidak ada relevansinya.

Deni Sirozinsky
Semua tahu yg terpengaruh Syi'ah dan mengangkat angkat Syi'ah itu kan antum.
Sunni tapi memberikan support kebijakan politik Syi'ah dan kultur-kulturnya,itulah yang di sebut TASYAYYU',itu melekat pada diri antum.

Sifat, pada umumnya agar tidak berasumsi dan serampangan nuduhi orang maka di perjelas bahwa
Sifat-sifat khawarij itu maksudnya sifat yang terdapat pada diri khawarij,siapakah itu khawarij? Ialah para gerombolan yg keluar dari barisan jama'atul muslimin dan imamahnya.
Gerakan-gerakan ummat islam yang mengajak untuk meninggalkan sistem-sistem kafir apakah demokrasi westernism maupun komunisme dan cabang-cabangnya bukanlah gerakan khawarij menurut istilah didalam islam.
Duh,saya ulang-ulang jadinya. 

Jumat, 02 November 2018

Kemenangan regime Suria "bashar" atas oposisi ada kepentingan Rusia dan Iran


Bashar Assad

Scott Lucas, University of Birmingham
Di antara mereka yang melihat konflik Suriah selama tujuh tahun, pernyataan sederhana tapi menyesatkan beredar: “Assad menang”. Namun rezim Assad bertahan hanya karena dukungan politik, ekonomi, dan militer dari Rusia, Iran, dan Hizbullah. Sekarang sepenuhnya tergantung pada mereka.
Dan Assad hanya menguasai sebagian dari Suriah. Kelompok oposisi, meski sangat bergantung pada perlindungan Turki, menguasai sebagian besar wilayah barat laut, dan mereka juga—untuk saat ini—mengendalikan wilayah di selatan sepanjang perbatasan Yordania. Kelompok-kelompok Kurdi telah mengambil sebagian besar wilayah utara dan timur Suriah setelah menekan balik yang disebut Negara Islam (IS) atau ISIS.
Bashar Assad, seorang presiden dengan bergantung pada banyak pihak untuk kelangsungan kekuasaannya. EPA/SANA
Bahkan di dalam wilayah-wilayah yang telah direbutnya, kekuasaan rezim pemerintah Assad lemah. Rezim harus berhadapan dengan banyak warga sipil yang tidak mendukung pemerintahannya, dan selalu ada kemungkinan pemberontakan. Di negara yang kehilangan 75% dari PDB, “rekonstruksi” adalah, untuk saat ini, mimpi di siang bolong. Pendukung Assad tidak mempunyai sumber daya selain untuk pemulihan paling dasar, dan pendukung-pendukung Asad sudah mulai mencari bagian mereka dari yang tersisa dari ekonomi Suriah.
Dengan militernya yang didukung Rusia dan Iran, polisi dan penjara rahasianya, dan saluran propagandanya, Assad akan tetap menjadi presiden. Tapi presiden sebuah negara yang telah kehilangan lebih dari 500.000 karena pembunuhan, setidaknya 11 juta orang mengungsi, dan lebih banyak lagi dengan hati dan pikiran yang terluka.

Amerika Serikat

Natasha Ezrow, University of Essex
Pendekatan Amerika Serikat ke Suriah membingungkan dan tidak menentu. Sepanjang kampanyenya dan memasuki tahun pertamanya di kantor kepresidenan, Donald Trump mengklaim bahwa dia “berkomitmen” untuk mengalahkan ISIS, yang masih memiliki kehadiran kecil di Suriah pada saat itu. Secara simultan, pemerintahannya berjanji untuk menarik diri dari Suriah, dan Trump mengkritik pendahulunya yang mengambil tindakan militer sebelumnya.
Donald Trump menimbang opsinya. EPA/Jim Lo Scalzo
Sementara Trump memerintahkan serangan terbatas di Suriah pada April 2017 dan mengungkapkan bahwa total 2.000 tentara sebenarnya di lapangan, pemerintah secara keseluruhan tidak mempertahankan kehadiran yang kuat di Suriah. Kontradiksi ini terus berlanjut sejak itu: hanya beberapa minggu yang lalu, dilaporkan bahwa Pentagon memiliki rencana untuk menambah jumlah pasukan—tapi Trump segera secara terbuka menyatakan bahwa pasukan AS akan kembali pulang “segera”, membuat militer bingung.
Setelah serangan terbaru, yang diyakini merupakan serangan kimia terhadap warga sipil, oleh rezim Assad (meski Rusia menyalahkan oposisi atas serangan itu), Trump beraksi lagi dan menghukum Rusia secara terbuka. Trump pertama mengklaim bahwa AS akan mengirim lebih banyak rudal, mengejek Rusia dengan serangkaian cuitan, sebelum meratapi bahwa hubungan antara AS dan Rusia berada di titik terendah. Dan sekarang, serangkaian serangan rudal terbatas yang bekerja sama dengan sekutu AS telah menargetkan lokasi yang diduga menjadi tempat produksi dan penyimpanan senjata kimia.
Secara keseluruhan, tidak jelas ke arah mana AS akan mengambil langkah selanjutnya. Dan bahkan ketika militer tampaknya ingin memperluas perannya, preferensi Trump masih tidak dapat diprediksi.

Rusia

Moritz Pieper, University of Salford
Bagaimana Rusia memandang Suriah adalah hal yang penting untuk dipahami. Di Dewan Keamanan PBB, Rusia secara konsisten memveto resolusi yang dapat mengulangi intervensi terhadap Libya pada 2011, ketika zona larangan terbang secara bebas ditafsirkan untuk membenarkan perubahan rezim.
Rusia melindungi Assad bukan karena hubungan ekonomi atau militer yang signifikan, tapi karena dua alasan spesifik lainnya. Pertama, bagi Rusia struktur pemerintahan Suriah yang kuat adalah benteng melawan alternatif Islamis radikal. Tapi pada tingkat lain, intervensi militer Rusia telah menjadikannya sebagai lawan bicara geopolitik yang tak terhindarkan bagi seluruh dunia.
Sejak September 2015, nasib Assad semakin terikat lebih dekat dengan perencanaan kebijakan Rusia, dan telah memaksa Barat untuk berbicara dengan Rusia sebagai “Kekuatan Besar”, yang dianggap sebagai pembentuk aturan politik internasional seperti AS.

Iran

Edward Wastnidge, The Open University
Pada pandangan pertama, Iran dan Suriah membuat persahabatan yang aneh. Iran mungkin adalah teokrasi terkemuka di dunia, dan Suriah adalah negara Arab-nasionalis sekuler - namun aliansi mereka adalah salah satu yang paling bertahan di Timur Tengah. Keduanya berbagi pandangan strategis tentang isu-isu regional utama, tidak terkecuali penderitaan rakyat Palestina. Bersama dengan Hizbullah di Lebanon, Iran dan Suriah membentuk “Axis of Resistance” yang dimaksudkan untuk melawan Israel dan tujuan Barat di Timur Tengah.
Suriah secara historis bertindak sebagai kanal utama bagi dukungan Iran kepada Hizbullah yang melawan Israel dari negara tetangga Lebanon. Pada gilirannya ini berarti Iran sangat membutuhkan pemerintahan yang ramah di Damaskus untuk menjaga kekuatan strategisnya di wilayah tersebut. Selama perang sipil Suriah, dengan dukungan Iran, Hizbullah telah bekerja berdampingan dengan pasukan Iran sebagai sekutu penting Assad. Dan bersama pasukan mereka, Iran telah membantu mengumpulkan pejuang sukarelawan dari seluruh dunia Syiah untuk bergabung dalam pertempuran ini, awalnya sebagai pembela kuil-kuil suci Syiah.
Iran telah bekerja sama dengan Rusia dan Turki untuk membangun zona de-eskalasi di Suriah, tapi serangan udara Israel baru-baru ini dan ancaman-ancaman tindakan Barat terhadap Assad membawa pada bentrokan langsung yang sangat nyata—dengan Iran, Hizbullah, Suriah dan Rusia pada satu sisi, dan kekuatan Barat dan Israel di sisi lain.

Turki

Alpaslan Ozerdem, Coventry University
Pada akhir pertemuan tingkat tinggi Suriah pada 4 April, para pemimpin Turki, Suriah, dan Iran menunjukkan persatuan—tapi hal itu agak menyesatkan. Tiga negara ini masih terbelah dalam perang Suriah, dan perdamaian seperti apa yang mereka inginkan.
Hal ini terutama terlihat ketika Presiden Iran, Hassan Rouhani, mengatakan Distrik Afrin, yang direbut oleh Turki dan Syrian Free Army dari pasukan Kurdi, harus diserahkan kembali kepada rezim Assad. Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov memiliki pandangan yang sama—terlepas dari fakta bahwa operasi untuk mengambil Afrin, Operasi Olive Branch, hanya bisa dilakukan dengan lampu hijau Rusia.
Terjebak di tengah: Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan dengan Presiden Iran Hassan Rouhani dan Presiden Rusia Vladimir Putin.EPA
Disonansi ini menunjukkan posisi genting Turki dalam konflik Suriah, yang ditentukan oleh hubungannya dengan Iran dan Rusia. Dan sementara Donald Trump tampaknya mengubah pikirannya di Suriah setiap hari, jika ia kembali ke niatnya baru-baru untuk menarik sebagian besar pasukan AS segera, itu bisa membuat pengaruh Turki terhadap kedua negara ini bahkan semakin lemah.
Selama Iran dan Rusia berusaha mengamankan kepentingan geopolitik mereka di Suriah, posisi Turki akan tetap sangat tidak nyaman. Sama seperti hubungannya dengan AS atas Suriah sangat tegang hari ini, Turki menyadari bahwa jabat tangan hangat dari Iran dan Rusia tidak selalu berarti persekutuan yang langgeng.

Kurdi

Cengiz Gunes, The Open University
Aksi baru yang dipimpin AS terhadap Assad mungkin dapat menguntungkan atau merugikan Kurdi Suriah—tetapi dengan strategi jangka panjang AS yang sangat tidak jelas, sulit untuk memberikan sebuah ramalan.
Federasi Demokratik Suriah Utara (DFNS)yang multi-etnis dan semi-otonom sejauh ini telah mendapatkan dukungan militer dan diplomatik dari koalisi pimpinan AS, dan dukungan itu akan banyak menentukan masa depan Kurdi di Suriah. Bahkan ketika proses perdamaian Astana yang dipimpin oleh Rusia memiliki potensi untuk menyingkirkan orang-orang Kurdi sama sekali, satu intervensi tegas yang dipimpin AS dapat berpotensi melemahkan rezim Assad ke titik di mana ia merasa lebih cenderung untuk bernegosiasi. Ini juga berarti Kurdi bisa mengandalkan pengaruh AS dan Prancis untuk mengamankan kesepakatan yang lebih baik untuk DFNS.

Copypaste 
Lupa sumbernya.

info salamtime

SIAPAKAH AHLUS-SUNNAH WAL-JAMA'AH ?

Benarkah AHLUS-SUNNAH WAL-JAMA'AH itu asy'ariyyah?  Saya akan jawab persoalan yang terus menipu orang online maupun orang offline...