Eramuslim

Rabu, 19 Juli 2023

Menengahi perkara amalan baru menurut kelompok serampangan dan kelompok kaku didalam Islam.

عام جديد هجري مبارك ١٤٤٥. Mengucapkan selamat tahun baru hijriyah dan berdo'a itu tidak bid'ah dan tidak haram. Kalau menurut kalangan atsari tekstual, bid'ah memberikan ucapan tahniah dan doa akhiran wa awalan tahun, itu karena mereka berpendapat dengan ketergesaan berujung pada kegagalan nalar tafaqquh. Tergesa-gesa melawan arus kaum sufistik yang hobi amalan2 jama'i dengan modifikasi dan inovasinya yang memengaruhi kaum awam untuk menghidupkan masjid2 dengan inovasinya. Sekali lagi, do'a pada dasarnya tidak ada yang bid'ah dan haram kecuali mengutuk orang mu'min. Persoalannya, ditengah ummat yang multikompleks dan masjid yang berdiri oleh tangan2 swadaya mereka, maka seyogyanya masjid diramaikan dengan amaliyah2 yang masnunah dan masyruiyyah. Diramaikan dengan kajian2 rutinan. yang inklusif dan flexible/netral pada semuanya dan tidak berhaluan pada satu kelompok. Realitanya, masjid2 ditengah masyarakat yang majemuk itu jadi rebutan, saling memengaruhi dan bahkan memprovokasi masyarakatnya untuk suka dan benci. Jika antum adalah seorang anggota tarekat, entah naqsabandiyah/alawiyah/qadiriyah/... Atau engkau warga Nahdliyin yang ikutan amaliyah mereka, silahkan lakukan ritual2 jama'i ditempat antum sendiri dan jangan mengambil ruangan masjid milik orang ramai fahamnya karena hal demikian menimbulkan kecemburuan dan berujung pada gesekan. Sedikitnya, amalan dzikir2 yang bernuansa politik identitas kekelompokan itu tidak mendapatkan banyak antusias. Ya jangan terlalu ngedumel dalam hati "diadakan ratiban manaqiban doa tahunan kok pada engga datang". Ya tadi karena ada upaya politis identitas. Jika engkau hendak memaksakan amaliyah antum untuk di ijabah ummat maka engkau telah melakukan taklif yang mamnu'. Inilah perkara utamanya, yang oleh golongan ittiba mereka sebut ente telah lakukan bid'ah karena hendak mengharuskan sesuatu yang bukan harus. Nanti pula akan ada kata nafsu "masjid telah kita kuasai dan kita singkirkan mereka" . Kaum amaliyah pasti lebih cepat memengaruhi ummat karena pada umumnya ummat suka amalan bukan kajian yang dinilai kaku tanpa amalan (dzikir & do'a), terkhusus kaum tua. Begitu juga golongan ngaji sunnah atau golongan atsari tekstual, kalau antum melakukan halaqah bersifat eksklusif dan kaku fiqih didalam masjid swadaya, maka tak salah antum dapat perlawanan dan akhirnya antum membuat markas sendiri. Namun, masjid swadaya masyarakat yang inklusif itu tidak menutup total bagi golongan2 yang ingin mengadakan halaqah atau amalan eksklusif dan spesial bagi kelompoknya, dengan syarat tidak rutinitas. Memang, ittiba rasul itu utama daripada taqlid amalan yang jadi identitas. Tafaqquh lebih diutamakan untuk menghindari keserakahan, keserampangan dan kekakuan.

info salamtime

SIAPAKAH AHLUS-SUNNAH WAL-JAMA'AH ?

Benarkah AHLUS-SUNNAH WAL-JAMA'AH itu asy'ariyyah?  Saya akan jawab persoalan yang terus menipu orang online maupun orang offline...