Eramuslim

Jumat, 25 Januari 2019

Melihat hati seseorang berdasarkan perbuatannya

"Isi hati bisa di lihat"
Ini bukan ilmu supranatural atau perdukunan,malah dukun tak punya ilmu terawang hati.
Apakah dengan ilmu ini berarti merendahkan Allah? "Tidak".
Darimana kita mengetahui isi hati?
Dari keumuman watak manusia dan dari hadits yang masyhur إنما الأعمال بالنيات (Sesungguhnya perbuatan itu beserta niat).
Sisi lain yang jarang di bicarakan oleh para ahli agama.
Saya yang akan sedikit membuka pembicaraan.

Yang sering kita dengar dari lisan para agamis dalam mengartikan redaksi hadits diatas adalah "sesungguhnya amal seseorang itu TERGANTUNG pada niatnya"

Arti tergantung ini darimana?
Menurut ulama kalimat huruf BI yang masuk pada kalimat An-Niyyat itu BA mushahabah atau muqaranah.
Pantaskah mushahabah di artikan "tergantung"?.

Manakah bukti ulama memaknai muqaranah/mushahabah pada BA?
Para ulama mendefinisikan niat adalah قصد الشيئ مقترنا بفعله yaitu :
Niat itu tujuan yang bersamaan dengan perbuatannya.
Perhatikan kalimat مقترنا أي مقارنة أو مصاحبة. Check pendapat para ulama.

Perbuatan seseorang itu di sertai tujuan yang tersimpan di dalam hati.
Yang mana Niat atau tujuan itu tempatnya didalam hati dan terfikirkan oleh akal.
Dari hadits ini maka kita bisa buktikan bahwa dasar seseorang melakukan pekerjaan atau amal perbuatan itu di sertai dengan hati yang punya maksudnya.

Adapun hadits berikutnya adalah وإنما لكل امرئ ما نوى
Silahkan kita artikan kalimat MA di samping kalimat NAWA itu dengan arti TERGANTUNG/SESUAI apa yang di niatkan.
(dan sesungguhnya pada tiap perkara seseorang itu akan mendapatkan balasan sesuai/tergantung niatnya).

((وإنما لكل امرئ))؛ أي: إنسان ((ما نوى))؛ أي: جزاء ما نواه في عمله، من خير أو شر.

Monggo di koreksi

info salamtime

SIAPAKAH AHLUS-SUNNAH WAL-JAMA'AH ?

Benarkah AHLUS-SUNNAH WAL-JAMA'AH itu asy'ariyyah?  Saya akan jawab persoalan yang terus menipu orang online maupun orang offline...