Eramuslim

Selasa, 25 April 2017

Membela syari'at islam dan mendukung ijtihad

Apakah syari'at islam perlu di bela ?
"YA" 
Alangkah wajibnya kita yang ingin banget penerapan hukum islam itu BELAJAR FIQH dan 'ILMU-'ILMU alat yang terkoneksi dengannya.
Agar syari'at yang di terapkan tampak disukai bukan ditakuti.

Ekstrimisme ummat islam itu karena sangat fundamentalnya dalam mempraktekkan hukum-hukum uqubah.
Seperti had zina yang muthlaq merajam dan mencambuk pelakunya,andai sanksi had ini di tawarkan solusi penggantinya  ,apakah syari'at menolak ? 
Allah mengampuni orang yang bersalah jika taubat atau mengadzabnya dan Islam memberi keringanan.sayangnya ulama saja tidak berani membicarakan wilayah ini kecuali golongan liberal yang membuka keberanianya.

Saya tertarik untuk berkonsentrasi lebih dulu berbicara sistem syari'at yang berkeadilan dalam mu'amalah dan mu'asyarah ijtima'iyyah yang menjunjung etika karena tidak ada yang merasa takut kecuali golongan tamak dan golongan yang dipengaruhi gaya hidup kaum kafir.
Begitu juga dengan system,kebijakan dan peraturan baru yang berkaitan dengan administrasi birokrasi yang  tidak pernah ditemui dalam islam,maka keadilan tetap ditekankan tanpa gembar-gembor mendorong pemerintah untuk mensyari'ahkan.
Cukup kita sampaikan kepada ulil amri untuk adil dan bijaksana,karena shahibusy syari'ah sendiri tidak pernah ikut menetapkanya,kecuali jika hukum syari'ahnya pasti.
Islam hanya menekankan "berlaku adillah karena ia sangat dekat pada ketaqwaan/ اعدلوا هو اقرب للتقوى".

Potong tangan pun bisa ditawarkan solusi penggantinya agar islam tidk terlalu ekstrim dan menyiksa.
Saya membayangkan akibat dari bentuk uqubah/sanksi ini,manusia di preteli tanganya menjadikanya hilang kekuatan sedangkan dia menanggung beban kehidupan.
Umpamanya ada pilihan mengganti had-had tersebut semisal diyah/denda.
sepertimana pelaku ghulul si pencuri harta ghanimah,خائن pengkhianat, راش penyuap dan penerimanya yang semua tadi juga pelaku tindak pidana berkaitan dengan harta benda yang tidak dipastikan sanksinya kecuali ditetapkan padanya hukum ta'zir,bisa di tuntut mengembalikan seluruh harta curianya dan sanksinya ia di melaratkan atau di kenakan denda.
Syari'at tidak menetapkan hukuman bagi pelaku pidana tersebut,hanya memperingatkn dosanya,kata nabi tentang suap  الراش والمرتشى فى النار.
Al-Qur'an bicara Tentang ghulul pencuri harta negara milik umum  
وَمَا كَانَ لِنَبِيٍّ أَن يَغُلَّ ۚ وَمَن يَغْلُلْ يَأْتِ بِمَا غَلَّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ۚ ثُمَّ تُوَفَّىٰ كُلُّ نَفْسٍ مَّا كَسَبَتْ وَهُمْ لَا يُظْلَمُونَ (ال عمران 161)

Namun terserah ulil amri apakah tetap memberlakukan hukum sesuai teks ayat atau menerapkan sanksi baru karena mengijtihadi dalil, yang terpenting adalah pelaku pelanggaran wajib di jatuhi hukuman,terpenting bagi saya adalh tunduk di bawah ulil amri itu kewajiban di atas kewajiban dalam bernegara.






Minggu, 23 April 2017

PERANG PEMIKIRAN ANTAR SESAMA NAHDLIYYIN TENTANG ISLAM DAN PANCASILA

Pancasila itu islam !?

Debat NU santri (A) vs NU agak nyantri (B).

A : pancasila itu islami,jadi jangan biarkan kelompok2 radikal,wahabi khilafah,habibisme,gnpf mui dan seterusnya itu menguasai jalanan. Perangi mereka walau dengan cara kekerasan (saking jengkelnya).

B : betul,kamu dan aku memang klop banget,kang.terimakasih mari kita swepping golongan radikal,kang.

A : ah,jelek kamu itu tak cuma dukung simbolik tapi membuat keputusan yang menyimpang dari ulama penjaga NU,kami menolak indonesia dipimpin kafir,sedangkan  kamu malah selingkuh dengan kafir,mengajak memilih calon pemimpin kafir,tukang gusur lagi. Kamu jilat bokong kafir.

B : loh,kang. Indonesia ini negara dengan ideologi pancasila,itu dah final. Tidak ada bab atau pasal konstitusi yang melarang kafir memimpin negara dan tidak ada kewajiban secara konstitusi president/gubernur wajib muslim.
Dia kafir tapi bisa jadi icon pluralisme kemajemukan indonesia itu lebih baik daripada muslim berfaham radikal wahabi dan rizieq cs.

A : Kami iman pada Al-Qur'an,kami kembali pada Al-Qur'an yang mengharamkan muslim mengangkat kafir sebagai pimpinan negara dan ummatnya. Kami mengharamkan praktek-praktek perzinahan,perjudian,jual beli miras atau narkoba apapun bahan komposisinya. Sementara kafir malah menfasilitasi bisnis2 haram dan mengambil keuntungan darinya.

B : Kang,apa sampeyan dah kerasukan roh wahabi kok ikut2 radikal,bela ayat qur'an ? Negara ini sudah punya ayat sendiri dan pilar yang telah paten oleh tokoh2 pendiri negara walau sebagianya mengadopsi undang2 pemerintah kolonial belanda. Negara ini bukan negara agama karena itu kami militan NU anti negara agama apalagi islam yang tak nyaman terrorisme.

A : Kamu kok malah mirip golongan barat dan china yang demokratis dan komunis mewarisi belanda dan china yang bersekongkol merendahkan pribumi muslim.
Jelas mas,kita sama lahir dan besar bersama NU,tapi kamu itu umpama TAIK AYAM dan Kami ini TELOR AYAM DADAR.

Hehehe...
Ga usah ikut tabur RAGI,NU itu di huni orang2 yang mencla-mencle,pagi dele sore tempe besok bosok dewe...

Rabu, 05 April 2017

Kritik pada gusdur dan said aqil siradj


 السَّلام عَليكم ورَحمة الله وبَرَكاته
الحَمد للهِ رَبّ العالمَين , والصّلاَة والسَّلام عَلى سَيّدِنا مُحمّد المرسَلين , وَ على آله وَأصحابِه أجْمعين , أمّا بعدُ:
Kritik Terhadap Gus-Dur Dan Sa’id Aqil
Segala puji bagi Allah SWT, semoga kita dalam rahmat dan lindungan-Nya, shalawat dan salam semoga bertaburan di pusara Nabi Muhammad SAW dan berhembus kepada keluarga dan shahabat Nabi.
Yang terhomat shahibul bait KH. Thohir Rokhili, pengasuh Pondok Pesantren at-ThohiriyyahJakarta.
Yang  terhomat KH. Yusuf Hasyim.
Yang terhomat para ulama dan pejabat pemerintah sipil maupun militer .
Serta hadirin semua yang saya hormati .
Baiklah Kita Mulai Kritik Terhadap Gus-Dur
Belum habis kita menyelesaikan masalah-masalah yang diwariskan oleh Muktamar NU di Cipasung, dan di tengah-tengah berdesingnya antara pro dan yang kontra dengan Gus-dur, dan disaat memburuknya dan porak-porandanya hubungan NU luar Jawa dengan PBNU, akibat tindakan Gus-Dur yang tidak Islami, tidak bijak, dan penuh emosi, yaitu pada saat rapat formatur, Gus-Dur mengatakan: “saya putus orang dengan pak Idham Kholid di dunia sampai akhirat”. Dan akibat penolakan Gus-Dur terhadap Abu Hasan untuk masuk dalam jajaran pengurus PBNU, sehingga gambaran peta NU sekarang ini, sangat mencekam sekali, di tengah-tengah PBNU tidak mampu mengendalikan Gus-Dur, disaat Gus-Dur bercumbu rayu dengan Negara-negara barat dan bermesraan dengan tokoh-tokoh kristen di negeri kita, dan di tengah-tengah semakin jauhnya Gus-dur terjun dalam politik praktis dengan menjagoi saudara Matori Abdul Jalil sebagai calon ketua PPP yang gagal total, kemudian Gus-Dur berteriak-teriak di surat kabar, menghimbau agar warga NU memilih PDI atau golput, kemudian spontanitas surat kabar KOMPAS milik Kristen pada halaman pertama memuatnya dengan huruf besar, dan diteruskan dengan safari bersama dengan Megawati. Jika seandainya saudara Matori jadi ketua PPP saat itu, maka akan terjadi gabungan tiga kekuatan PDI, NU, dan PPP.
Alhamdulillah tidak berhasil, disaat-saat PWNU Jateng dengan suratedarannya ke seluruh cabang NU Jawa Tengah menghadang pertemuan di Pondok Pesantren Darussalam Watu Congol baru-baru ini. Dengan cara-cara yang kotor dan tak beradab. Bahkan untuk menggagalkan pertemuan tersebut beberapa oknum tidak segan-segan melakukan ancaman dan intimidasi, lebih dari itu mereka tanpa malu menggerpol Kadit Sospol Jawa Tengah untuk tidak memberikan izin pada pertemuan tersebut. Padahal, tujuan pertemuan itu adalah dalam rangka Istighosah, amar ma’ruf nahi mungkar dan al-Taslihati li Hadi A’dhoi al-Markaziyyah li Nahdlati al-Ulama’, bukan meggoyang NU sebagaimana yang mereka tuduhkan, mereka tanpa malu-malu melanggar hak-hak Kyai Ahmad Abdul Haq, merusak kebulatan Pondok Pesantren Darussalam dan menginjak-injak Demokrasi yang kita junjung tinggi, dan semua ini sangat berbahaya, merupakan pelanggaran terhadap Khitthah 1926 yang sulit untuk dimaafkan, dan alhamdulillah istighotsah di Pondok Pesantren al-Thohiriyah kondisinya tidak seperti Jawa Tengah. Di saat problema musykilat melekat dan melingkari tubuh NU, di tengah-tengah semua itu, maka datanglah seperti halilintar menghantam, sebuah makalah yang disampaikan oleh Sa’id Aqil wakil katib PBNU, yang dibacakan di hadapan seminar PMII di Jakarta. Dalam mukaddimahnya dia telah melakukan kritik tajam kepada Rois Akbar Hadrotus Syaikh KH. Hasyim Asy’ari, sehingga saya menilainya terlanjur over acting bahkan telah meninggalkan nilai-nilai adab dan tatakrama. Ia mengatakan bahwa batasan tentang Ahlussunnah Rois Akbar adalah memalukan.
Lebih dari itu, ia telah menghina dan mengecam Khalifah Utsman RA dengan mengatakan bahwa Khalifah Utsman RA sudah pikun (baca halaman 6 dan 7 dalam makalahnya), mafhumnya Khalifah Utsman RA dalam menjalankan perintahnya  menggunakan sistem familier.
Jika demikian cara berfikir Sa’id Aqil, maka saya khawatir jarum-jarum beracun kaum Saba’iyah dan Syi’ah sudah masuk dalam sel-sel pemikirannya, dan jika ini benar saya khawatir lagi dia terperangkap dalam jaringan Zionisme Internasional, apalagi Gus-Dur  disinyalir terperosok dalam jaringan Kristen Internasional. Sedang gambaran data Gus-Dur terlibat dalam jaringan kerja sama kristenIndonesiasebagai berikut:
  1. Keterangan dan pengakuan Gus-Dur sendiri kepada saya bahwa dia (Gus-Dur) telah memanfaat-kan dana bantuan keuangan dari Kardinal Yuwono Semarang (kardinal adalah kepala Pastur). Di kantor PBNU Jakarta sebelum Muktamar NU di Cipasung, pada saat itu Gus-Dur didampingi Sdr. Ghoffar Rahman (mantan Sekjen PBNU). Dan pada waktu itu pula Gus-Dur menunjukkan foto dia bersama Kardinal Yuwono kepada saya.
  2. Pengakuan Gus-Dur Sendiri bahwa dia telah menerima dana bantuan keuangan sejumlah Rp. 600.000.000,- (Enam Ratus Juta Rupiah) dari PT. Gramedia (badan usaha milik Kristen). Latar belakang Gus-Dur menerima uang dari Gramedia sbb: pada saat monitor (penerbitan milik Gramedia) dibredel oleh pemerintah, Gus-Dur membelanya. Kemudian Gus-Dur menerima dana bantuan keuangan tersebut dari Gramedia. Jawaban Gus-Dur pada waktu rapat NU Cabang Jombang tanggal 13 Nopember 1995 bahwa uang tersebut di atas sudah dilaporkan Muktamar NU di Yogyakarta adalah tidak benar, karena pada Muktamar NU di Yogyakarta tidak ada laporan Gus-Dur atau PBNU. Dan yang sangat musykil adalah kasus monitor terjadi pada tahun 1991. Sedangkan kegiatan Muktamar NU di Yogyakarta terjadi pada tahun 1989. Jadi, jelas jawaban Gus-Dur sama sekali tidak benar.
  3. Keterangan Dokter Khudzaifah: Gus-Dur selama dirawat dirumah sakit, biaya pengobatan seluruhnya dibayar oleh Kompas (suratkabar milik Kristen). Informasi tersebut diberikan kepada saya disaksikan oleh H. Saiful Masykur di PHI KwitangJakarta.
  4. Gus-Dur dengan Moerdani (tokoh Kristen) hubungannya sangat erat dan intim sekali. Gus-Dur penah memuji-muji Moerdani kelewatan batas dan juga pernah mencalonkan Moerdani sebagai presiden RI. Dengan strategi seperti itu, Gus-Dur dan orang Kristen berharap Moerdani menjadi  presiden. Jika terjadi komposisi seperti itu, maka Gus-Dur otomatis menjadi pahlawan bagi orang-orang Kristen. Imbalan Gus-Dur memang amat mahal sekali, karena Gus-Dur terlanjur dibeli dengan bentuk kerjasama yang mempesona.
  5. Anjuran dan himbauan Gus-Dur kepada NU untuk memilih PDI atau Golput, sehabis selesai Muktamar PPP di Jakarta. Mengapa Gus-Dur sejauh itu merusak Khitthah 1926 dan melanggar undang-undang Pemilu? Jawabannya karena partai Kristen berfusi dalam partai PDI, maka Gus-Dur harus ikut andil untuk memenangkan PDI.
  6. Gus-Dur safari bersama Megawati ketua umum PDI, Gus-Dur bisa saja beralasan, bersilat lidah tetapi firasat dan ketajaman  seorang mukmin tidak bisa ditipu, Sungguh memalukan tindakan Gus-Dur tersebut.
  7. Gus-Dur mengatakan bahwa “jika keadaan mendesak saya siap kampanye PDI”. Hal itu dikemukakan di depan saya, Helmi (wartawan Editor/ Tiras), M. Ishaq (pengamat) pada acara Walimatul Arusy putri H. Shobih Ubaid di Jakarta.
  8. Bank Nusuma sampai saat ini belum memakai sistem Islam, padahal Muktamar NU di Yogyakarta mengusulkan berdirinya Bank Islam dan Undang-undangpun sekarang telah memperboleh-kan berdirinya Bank Islam. Hal ini disebabkan Bank Nusuma bekerja sama dengan Jawa Pos yang pimpinan tertingginya dijabat seorang Kristen bernama Eric Samola.
  9. Gus-Dur bercumbu rayu dengan  Negara-Negara Kristen dan semakin menjauh hubungan dengan Negara-Negara Islam. Apalagi dengan NegaraBruneiyang ber-aqidah sama dengan NU. Adapun pengakuan Gus-Dur bahwa dia diusir dari Meshir karena dia anti Barat, menurut saya adalah alasan yang dibuat-buat untuk menutupi mesranya hubungan Gus-Dur dengan Barat dewasa ini.
Data nomor empat (4) tersebut di atas bukan sekedar mu’amalah belaka yang diperbolehkan agama Islam, akan tetapi  sudah menjurus kepada:
سِياَسَةُ التَّوْلِيَةُ الْعَاِليَةُ فِيْ هَذِهِ الْجُمْهُوْرِيَّةِ
“Politik penguasaan kelas tinggi dalam Negara Replubik Indonesia”
Apa jadinya dan apa yang terjadi jika seandainya Moerdani terpilih menjadi presiden RI? kemungkinan akan terjadi kondisi yang rawan serta akan menyeret pada kekacauan. Meskipun jabatan presiden adalah hak setiap warga Negara menurut Undang-undang dasar 1945, tetapi hal itu adalah gambaran peta politik yang timpang, tidak menggambarkan keadilan dimana minoritas sebagai penguasa dikhawatirkan timbulnya kerawanan, dan seandainya keadaan terjadi seperti itu, maka Gus-Dur-lah orang yang paling bertanggung jawab. Biarlah orang-orang Kristen memperjungkan hak-haknya, artinya Gus-Dur sebagai ketua PBNU jangan mencalonkan Moerdani sebagai presiden RI. Pelanggaran-Pelanggaran terhadap khitthah 1926 dan ketidak mampuannya menjaga muru’ah sebagai ketua umum PBNU harus segera dihentikan. Dan jika peringatan atau nasehat saya ini tidak dihiraukan Gus-Dur, maka akhirnya saya mampu mengucap:
إِذَا لَمْ تَسْتَحِي فَاصْنَعْ مَاشِئْتَ  رواه البخاري
“Jikalau tak puya malu, maka berbuatlah sehendakmu”(HR. Bukhori)
Jika semua ini benar dan tidak segera di atasi, maka cepat atau lambat NU akan berubah arah tujuan dan kemudian lepas dari aslinya, dan disanalah letak kehancurannya “Na’udzubillah min dzalik”
Kritik Terhadap Sa’id Aqil
Sesungguhnya kritikan, kecaman, penghinaan terhadap Khalifah Utsman RA itu semenjak dulu sudah dilakukan oleh golongan Saba’iyah di bawah pimpinan Abdullah bin Saba’ dan golongan Syi’ah. Apalagi  Sa’id Aqil mengatakan dalam makalahnya: bahwa Abdullah bin Saba’ adalah tidak hanya dibuat kambing hitam oleh sejarah atas dasar keterangan dari Dr. Thoha Husain dll nya. Padahal sebenarnya pegingkaran terhadap keberadaan Abdullah bin Saba’ tak ubahnya sama dengan mengingkari wujudnya matahari, tak seorangpun ahli sejarah masa lalu baik dari kalangan Syi’ah atau Ahlussunnah wal Jama’ah mengingkari kehadiran Abdullah bin Saba’ dalam proses sejarah yang panjang. Siapakah yang lebih tahu tentang hakikat keberadan Ibnu Saba’, apakah ulama masa lalu atau masa kini yang lebih tahu? Bukankah ulama’ Syi’ah sendiri yang namanya Abu Ishaq bin Muhammad Ats-tsaqofi Al-kufi telah mengakui adanya Abdullah bin Saba’, sebagaimana dijelaskan dalam kitabnya al-Ghaarat jilid 1 halaman 302-303, kitab ini ditulis pada tahun 250 H dan an-Naubakhti wafat tahun 288 H dalam kitabnya Firoqus Syi’ah, kemudian disusul oleh Ibnu Abil Khadid dalamNahjul Balaqhoh-nya dan al-Hulli dalam Khulashohnya dan kitab-kitab yang lain, demikian pula dari kalangan Ahlussunnah wal Jama’ah diantaranya adalah ath-Thobari, Ibnul Atsir, Ibnu Katsir, Ibnu Kholdun dan banyak lagi yang lain. Paham pengingkaran atas adanya Ibnu Saba’ adalah upaya jaringan-jaringan Yahudi dalam rangka melepaskan diri dari keterlibatannya sebagai pelopor penghancuran terhadap Islam dan umat Islam.
Paraulama dan hadirin yang saya hormati, karena waktu sangat terbatas, kiranya tidak patut jika saya memperpanjang pembahasan pokok makalah, tetapi hanya sebagian yang penting yang insya Allah akan saya sampaikan, maka saya akan mencoba menolak fitnah yang dialamatkan kepada sayyidina Utsman dan shahabat Marwan bin Hakam dan Amar bin Yasir.
Marilah kita simak bersama, apakah kecaman dan hinaan terhadap khalifah Utsman itu benar? Apakah benar khalifah Utsman membagi-bagikan pengurusan wilayah-wilayah kepada keluarganya? Ataukah tuduhan dan kecaman itu sekedar buatan kaum Saba’iyah yang mereka ada-adakan guna mendorong orang lain untuk beroposisi yang kemudian memberontak dan selanjutnya membunuh khalifah?
Ahli sejarah kaum Syi’ah al-Ya’qubi menyatakan: bahwa khalifah Utsman dibenci orang adalah karena mengutamakan keluarga dalam pengangkatan Gubenur wilayah, kemudian Al-Ya’qubi sendiri membuat perincian wilayah-wilayah dengan Gubenur masing-masing, dan ternyata dapat kita lihat bahwa sebagian besar yang diangkat oleh khalifah Utsman adalah bukan dari keluarga khalifah Utsman, maka marilah kita lihat keterangan Al-Ya’qubi di bawah ini sebagai berikut:
Ya’la bin Mun-yah at-Tamimi untuk Yaman.
Abdullah bin Amr al-Hadlromi untuk Makkah .
Jarir bin Abdullah al-Bajali untuk Hamdan .
Al-Qosim bin Robi’ah ats-Tsaqofi untuk Thoif.
Abu Musa al-Asy’ari untuk Kufah.
Abdullah bin ‘Amir  bin Kariz untuk Bashrah.
Abdullah bin Sa’ad bin Abi Saroh untuk Mesir.
Mu’awiyyah bin Abi Sofyan di Syam.
Sejarawan terkenal ath-Thobari dan Ibnul Atsir menambahkan nama-nama Gubernur untuk daerah lainnya serta para pemangku jabatan tinggi Negara yang diangkat oleh khalifah Utsman RA sebagai berikut:
Untuk Hims Abdurrahman bin Kholid bin Walid.
Untuk Qinnasrin Habib bin Maslamah.
Untuk Palestina ‘Alqomah bin Hakim al-Kanani
Untuk Yordania Abul A’war as-Salami.
Untuk Laut Merah Utara Abdullah bin Qois al-Fazari.
Untuk Azerbajian al-Asy’ats bin Qois al-Kindi.
Untuk Hulwan Utaibah bin an-Nahhas.
Untuk Mah Malik bin Habib.
Untuk Roy Sa’id bin Qois.
Untuk Asbahan as-Saib bin Aqra’.
Untuk Masabdzan Hubaisy.
Untuk Qorqisia Jarir bin Abdullah.
Kemudian jabatan tinggi Negara yang lain adalah:
Pengadilan: Zaid bin Tsabit
Baitul mal : ‘Uqbah bin Amir
Urusan jizyah dan pajak: Jabir bin Fulan al-Mazani
Pertahanan dan peperangan: al-Qo’qo’ bin ‘Amr
Pimpinan haji : Abdullah bin Abbas.
Kepala polisi : Abdullah Qunfudz
Jadi hanya tiga keluarga Utsman yang menjadi Gubernur dari 20 Gubernur dan 6 jabatan tinggi Negara, itu saja hanya 2 Gubernur yang dilantik oleh khalifah Utsman, yaitu yang untuk Bashroh dan Mesir, sedang yang satu yaitu untuk Muawiyyah di Syam dilanti

info salamtime

SIAPAKAH AHLUS-SUNNAH WAL-JAMA'AH ?

Benarkah AHLUS-SUNNAH WAL-JAMA'AH itu asy'ariyyah?  Saya akan jawab persoalan yang terus menipu orang online maupun orang offline...