Eramuslim

Sabtu, 31 Maret 2018

masalah qunut subuh

بسم الله
TABAYYUN dari saya dan saya rasa perkara ini sudah di tunggu. Berat sebenarnya saya menyampaikan tapi semoga hal ini tidak salah malah semakin menguatkan ukhuwwah dan mengerti arti toleransi yang authentic/original dan kefahaman. 
Senang saya berada didalam bagian persetubuhan ikhwah fiddiin. 
klarifikasi ini saya buat karena perasaan para ikhwah yang belum tenang dan tidak ada satu pihak pun yang mendoktrin saya dalam berpendapat.

SALAM UKHUWWAH

Jumat, 12 Januari 2018

Qunut shalat shubuh atau tidak qunut? jangan mudah mewahabikan dan memvonis neraka.

Qunut shalat subuh :
وعن أنس :  أن النبي ص قنت شهرا بعد الركوع يدعو على أحياء من أحياء العرب ثم تركه. متفق عليه.ولأحمد والدارقطنى نحوه من وجه آخر. وزاد : فأما فى الصبح فلم يزل يقنت حتى فارق الدنيا.
33. Dan dari anas : sesungguhnya nabi saw berqunut sebulan setelah ruku' mendo'akan atas kebinasaan arab lalu meninggalkannya. (Muttafaqun 'alaya) ahmad&daruquthni juga meriwayatkanya dari jalur lain. Anas menambahkan :adapun pada shalat subuh maka rasulullah selalu berqunut sampai beliau meninggal dunia.

وعنه أن النبى ص كان لا يقنت إلا إذا دعا لقوم أو دعا على قوم. صححه إبن خزيمة 
34. Dan dari anas bahwa nabi saw tidak berqunut kecuali apabila beliau mendoakan kebaikan qaum atau mendoakan kebinasaan atas qaum. (Di shahihkan ibnu khuzaimah).

 وعن سعيد بن طارق الأشجعى قال: قلت لأبى يا أبت إنك قد صليت خلف رسول الله وأبى بكر وعمر وعثمان وعلى،افكانوا يقنتون فى الفجر؟ قال:أي بنى محدث. رواه الخمسة إلا أبا داود. 
35. Dan dari said bin thariq al-asyja'i berkata: saya bertanya kepada bapakku wahai bapakku sesungguhnya engkau shalat di belakang rasulullah dan abi bakr dan umar dan utsman dan ali,apakah mereka berqunut pada shalat fajar (shubuh)? Jawab bapaknya : wahai anakku ! Hal (qunut shubuh) itu di ada-adakan.

Komentar saya:
Hadits teratas diriwayatkan oleh anas bin malik adalah tentang qunut nazilah yang dikerjakan rasul selama satu bulan.tambahanya adalah tentang qunut subuh yang dikerjakan rasulullah terus menerus sampai wafatnya. 
Hadits berikutnya juga dari anas menyebutkan bahwa nabi tidak pernah berqunut kecuali ketika beliau mendo'akan kebinasaan kaum dan kebaikan kaum. 
Artinya riwayat anas bin malik ini kontradiksi/ta'arudh/bertentangan karenanya di carikan riwayat lain tentang qunut subuh untuk menguatkan salah satu antara keduanya maka hadits berikutnya di takhrij oleh al-hafizh ibnu hajar untuk menguatkanya yaitu :
Dari said bin thariq dari bapaknya menyebutkan bahwa qunut fajar/subuh itu hal baru yang di ada-adakan.

Kesimpulan :
Walau hadits qunut subuh lebih rendah kualitasnya tetapi ia ada riwayatnya maka saya toleransi dan tetap bisa menerima bermakmum pada imam yang berqunut. Tetapi karena para imam fiqh dan ahli hadits yang tsiqqah dan mu'tamad (terpercaya) seperti malik bin anas,ahmad bin hanbal,ibnu hajar al-'asqalani asy-syafi'i menguatkan tidak adanya qunut subuh maka saya konver dari qunut menuju tidak qunut.
Alasan saya meninggalkannya lagi adalah karena qunut subuh oleh pendapat asy-syafi'i menjadikannya sebagai bagian rukun muba'adh atau sunnah muakkadah yang jika mushalli lupa dari mengerjakannya maka disunnatkan baginya melakukan sujud sahwi dengan begitu qunut di posisikan lebih dibanding rukun qauli (do'a dalam shalat). Pendapat ini menjadikan saya ragu dan memilih konver ke pendapat ulama lain.
Inilah sikap toleransi dan saling menghargai.

Bicara soal adat atau kebiasaan yang terjadi disuatu masjid.
Komentar saya:
Ada masjid seperti di kampung-kampung yang seluruh jama'ahnya dari dulunya berqunut,ini tidak bisa disamakan dengan masjid yang di bangun bersama oleh penduduk yang multiple yang dari awal sudah ada perselisihan pada masalah qunut subuh,hanya saja kebiasaannya pihak yang tidak qunut mengalah karena menghindari gesekan.alangkah indahnya kebersamaan itu di bangun sebagaimana membangun masjid bersama,ridhakanlah sedikit kesempatan bagi pihak yang berikhtilaf itu untuk berpendapat dan mengamalkan yang sudah menjadi opsinya,toh qunut atau tidak shalat tetap sah. Hilangkan keraguan pada khilafiyyah furu'uddiniyyah/cabang agama yang terjadi.
Jika khilafiyyah pada cabang agama masih menjadi perpecahan dan saling merasa menang maka ini jelas sikap intoleran & intimidasi & mengoyak persatuan di tengah kompleksitas. 
Maka apa bedanya pihak yang saling bertikai itu jika
Yang satu kaku dan yang satu lagi serampangan fahamnya. 
Andai saya yang tidak qunut shubuh ini di mintai untuk menjadi imam oleh jamaah yang semuanya berqunut maka saya akan qunut apabila permintaan itu tidak bersifat memaksa dengan di ikuti agar saya meninggalkan opsi saya. Saya telah faham sendiri tanpa di paksa.,tetapi jika saya selalu di mintai menjadi imam dengan meninggalkan qunut maka permintaan itu jelas akan saya tidak sanggupi karena permintaan itu menjadi bentuk intoleransi dan mengganggu pilihan saya dalam mengambil persepsi.

Berbeda jika kronologinya adalah tamu maka ia wajib mengikuti aturan tuan,sementara kita adalah penduduk urban dan yang  muqim menjadi bagian masyarakat yang multikompleksitas dan saling bergotong royong baik dalam masalah sosial kemasyarakatan juga dalam pembangunan spiritual sepertinya misalnya mendirikan masjid atau madrasah.
TOLERANSI AUTHENTIC yang saya maksud adalah original yaitu saling menghargai dan memberikan kebebasan atau kesempatan antara pihak mayoritas dan minoritas di tengah kebersamaan atau kompleksitas.
TOLERANSI AUTHENTIC bukan sikap tidak memberikan kesempatan sama sekali atau justeru memupuk attitude sikap sinisme dan ketakutan yang berlebihan.
Nampaknya sikap toleransi authentic ini justeru diamalkan oleh ummat yang menerima yaitu mereka ikut pimpinan/imam saja asal tidak keluar dari prinsip-prinsip agama. Mereka sadar bahwa ia adalah orang yang masih mentah dalam agama,mereka juga sadar bahwa masalah yang lumrah terjadi di tengah ummat ini hanyalah urusan yang tak punya urgency dalam agama. Malu Saya yang berilmu ini jika ternyata orang awam itu lebih bisa mengajariku cara mentolerir ikhtilaf.

Saya pertengahan demi kesatuan walau punya opsi berbeda dalam mengambil hukum karena itu saya ridha jd makmum,ini keniscayaan. 
Satu hal yang saya sayangkan adalah di munculkanya nisbat WAHHABI untuk menyembur pihak-pihak yang berbeda tanpa tabayyun,semua di pukul rata.

Allah swt:
ولا تقف ما ليس له علم،إن السمع والبصر والفؤاد كل أولئك كان عنه مسئولا (الإسراء. ٣٦).
 "Dan janganlah engkau ikut-ikutan pada sesuatu hal yang engkau tidak mengetahui perkaranya, sesungguhnya pendengaran dan penglihatan dan hati,setiap masing-masingnya itu di mintai pertanggungjawaban tentangnya".

Andaikan saja saya tidak takut fitnah maka saya pun bisa saja meneriaki mereka yang punya kemiripan dengan kultur syi'ah adalah syi'ah.
Tapi saya diam dari sesuatu perkara yang saya lemah menghadapinya.

Saya beritakan tentang luasnya fiqih yang tak dapat di lepas dari aktivitas kehidupan karena fiqih merupakan cabang ilmu zhahir yang wajib diterima indera dan fisik manusia. Ia juga merupakan ilmu NAZHARI yaitu fiqih adalah hasil ijtihad manusia dengan kata lain adalah interpretasi yang berkarakter ZHANNI (dugaan) bukan QATH'I (pasti) karena itu fiqih pasti berbeda.
Maka Allah sudah sebutkan :
 وما اختلفتم فيه من شيئ فحكمه إلى الله
 "Apa saja yang kalian perselisihkan didalamnya maka hukum kepastiannya sesungguhnya ia kembali kepada Allah".

Pada ayat lain :
إن الحكم إلا لله
"Tiada hukum kecuali bagi Allah"
Maksudnya tidak dilarang manusia
Menetapkan hukum atas masalah yang dihadapinya tetapi mutlaq membenarkan hukum atau pendapatnya itu yang tertolak oleh ayat diatas.

Terakhir,diatas saya sebutkan bahwa masing-masing pihak pasti punya opsi pilihan,artinya saya tafadhdhal mempersilahkan sesiapa untuk memilih pendapat karena itu keniscayaan.
Artinya silahkan memilih pendapat madzhab tertentu,hanya apalah hak kita merusak kompleksitas sosial kehidupan.

Saya pribadi dibesarkan di pesantren syafi'iyyah karena itu saya tidak asing dengan persepsi fiqih syafi'iyyah sampai sanad-pun saya pegang.dan tentunya saya mungkin lebih tahu pendapat syafi'iyyah daripada orang awam.
Jika demikian kenapa saya tampak berbeda?
Pertama,karena saya perlu belajar toleransi ditengah perselisihan dan perpecahan sepertimana para imam madzhab.berbeda dengan banyak orang yang masih berfaham taqlid buta pada madzhabnya.

Kedua,karena syafi'iyyah di suatu negara itu tidak murni sebab dimasukkannya tradisi lokal,misalnya pukul bedug/pukul kentong sebagai tanda masuk waktu shalat fardhu,pujian/bersenandung dengan pengeras diantara adzan dan iqamah,shalat dengan mukena. Hal yang demikian ini dalam fiqih perlu kajian.

Ketiga,karena fiqih itu mengalami perubahan pada masalah-masalah yang bersifat temporal.perubahan hukum fiqih itu juga tergantung pada qaedah yang dapat diterapkan sesuai sikon. Sifat temporal dan perubahan transformasi hukum seputar muamalah itulah yang menjadikan ummat kontemporer juga mesti di maklumi perbedaan pandangnya.
berbeda dengan fiqih adalah aqidah yang tidak bisa berubah.

KeEmpat,karena saya bebas memilih pendapat yang tidak paten menurut syari'at karena itu saya tidak suka membatal-batalkan atau mengharam-mengharamkan dengan pasti terhadap cara ibadah seseorang yang tampak berbeda dengan saya sekalipun sehingga saya tetap nyaman beribadah dengan orang yang berlainan madzhab.


Al-'afwu minkum
(NUR SALAM)

Selasa, 27 Maret 2018

Bid'ah dan menghukumnya. islam itu luwes

Tentang hal-hal baru dalam agama.
Sebenarnya dasar ilmiyyahnya itu sama saja antara syafi'iyyah dan non syafi'iyyah.
Yang membedakan itu masih banyak yang lupa sebutan-sebutan untuk perkara baru menurut ilmu usul fiqih.
Contoh pembukuan al-qur'an dan pemberian tanda-tanda bacanya yang tidak di lakukan oleh rasulullah tapi disepakati oleh kedua golongan yang berbeda faham tentang konteks bid'ah.
Inilah yang saya sebut dasar keilmuanya sama. Bedanya adalah cara mengasumsikan hal-hal yang baru. 
Menurut kedua pihak seumpama Afiliasi B (AB) vs Afiliasi S (AS),bahwa pembukuan al-qur'an itu bid'ah berhujjah secara teks bahwa setiap bentuk ubudiyah baru yang tidak di contohkan rasulullah itulah bid'ah.
Bagi AJ,pembukuan al-qur'an itu bid'ah mahmudah yang dihukum wajib.
Adapun bagi AS,pembukuan al-qur'an dan memberikan tanda baca padanya itu hukumnya membingungkan baginya karena ia sudah terlanjur mengharamkan seluruh bid'ah.

Qultu:
Secara dasar,saya tidak berselisih pendapat dengan AJ,namun bedanya saya tidak menyebut pembukuan al-qur'an & tanda bacanya itu bid'ah melainkan hal ini adalah MASLAHAH MURSALAH atau MANFA'AT MUTHLAQAH.
maslahah karena membawa kebaikan bagi ummat yang mengandung manfaat absolut,bayangkan kalau saja Al-Qur'an tak di susun dan di cetak.mursalah karena dalil naqlinya tidak ditemukan baik anjuran dan laranganya. Hal ini merupakan rekayasa yang di benarkan menurut islam baik segi maqashid syari'ah juga wasilah syari'ah. Ya,terserah kalau AJ menyebut ia bid'ah mahmudah,yang penting adalah obyeknya itu boleh di rekayasa.

Adapun bagi AS,saya rasa punya maksud seperti pemahaman saya namun salah melakukan asumsi penamaan istilah ushul fiqhiyyah,hal ini saya rasakan sebab AS selama ini juga tidak mempersoalkan pembukuan qur'an dan beberapa hal baru lainya. 

Bid'ah menurut pendapat hemat saya adalah :
Tidak setiap hal yang baru itu bid'ah karena asal setiap hal itu mubah sedangkan bid'ah itu terlarang.terlarang karena di khawatiri mafsadatnya atau terdapat mafsadatnya baik dalam aqidah juga amaliyah umum.
 terlarang sendiri ada dua yaitu makruh dan haram. Makruh ada dua yaitu tanzih (ringan) dan tahrim (berat). Haram juga ada lidzatihi dan lighairihi,haram ma'nawi dan hissi, haram muthlaq dan muqayyad.

Bid'ah adalah perkara baru yang dimasukkan kedalam tuntutan keagamaan dengan jalan rekayasa yang tidak mengandung manfa'at muthlaqah bagi ummat keumuman.
Terkadang di diamkan nabi tapi nabi mengkhawatirkan ia menjadi beban taklif,ia ini boleh tapi makruh tanzih,seperti berjama'ah shalat tarawih/sunnah yang ghairu masyru'iyyah bil-jama'ah,mewajibkan hal yang tidak wajib tanpa sebab yang bisa direkayasa menurut syari'at,atau mengharamkan yang tidak beralasan pengharamanya sesuai dalil syari'at.
Bid'ah memang lebih baik dihindari daripada di dekati walau ringan bid'ahnya.
Saya dulu mantan penyanyi shalawat dangdutan.
Di jawa itu sekarang acara shalawat jadi hiburan. Musiknya yang enak di dengar pas buat goyang sikit-sikit lame-lame jadi bukit,lirik dangdut juga pas buat shalawatan.
Ibadah yg sesungguhnya lillah mengharap pahala berubah menjadi tasliyyah/hiburan yang bersifat komersial dan sebagainya. 
Hukum Boleh yang naik level ke makruh bahkan haram.
Hanya orang yg pernah di jawa yang punya empirik hidup campuran. 
Campuran fiqih dengan kultur juga iya. Tak soal jika kultur itu sah menurut syariat,tapi sayangnya asal selera jadilah... bid'ah hasanah semua, dhalalahnya entah tak pernah dengar.
Tahlilan kematian pada hari-hari yang ditetapkan secara kultur,ini bid'ah karena jadi beban taklifnya yang jadi syari'at baru bukan dzikirnya.

Saya juga sering mendengar AS yang menghukum sesat/haram pada setiap hal yang baru,seperti menyusun jadwal waktu shalat,astronomi penanggalan,alat bantu dzikir (tasbih),dst.
Pola pikir yang begini jelas keluar dari nalar keilmuan saya.

Satu kesimpulan dimanakah posisi saya antara kedua faham yang terbelah itu ?
Adalah "saya punya pandangan mandiri".
Terkadang saya cocok dengan mereka dan terkadang berselisih dari mereka.
Tenang adalah sikap yang saya ambil.


Senin, 19 Maret 2018

Tentang hukum syariat zhahir dan tentang hukum haqiqat ghaib

"Nur s"
Orang muslim yang ilmunya belum sampai pada tingkatan haqiqat dan ma'rifat dapat di pastikan ia suka memetakkan surga dan neraka bagi lawanya. 
Ketika nabi sebut "dia sesat" atau "dia menjadi kafir" atau nabi sebut "ia masuk neraka" atau nabi sebut "ia masuk surga".
Maka tidak cukup kita membenarkan ucapan nabi itu dengan dasar zhahirul ma'na syari'at sebab haqiqat surga dan neraka itu keghaiban dan keghaiban itu otoritas Allah.

Sebenarnya nabi itu manusia yang di angkat untuk dijadikan khalifah bumi oleh Allah untuk mengajarkan kebajikan. Kebajikan yang diamalkan menyebabkan pelakunya diberikan  pahala (surga).
Dan nabi agar mencegah keburukan yang bisa menyeret pelakunya ke 
(Neraka).
قال تعالى: { من عمل صالحاً فلنفسه ومن أساء فعليها ثم إلى ربكم ترجعون} أي تعودون إليه يوم القيامة، فتعرضون بأعمالكم عليه فيجزيكم بأعمالكم خيرها وشرها، واللّه سبحانه وتعالى أعلم.

Firman Allah pada surat Al-Kahfi :
( وما نرسل المرسلين إلا مبشرين ومنذرين ويجادل الذين كفروا بالباطل ليدحضوا به الحق واتخذوا آياتي وما أنذروا هزوا ( 56 )

تفسير الإمام الطبري
يقول عز ذكره : وما نرسل رسلنا إلا ليبشروا أهل الإيمان والتصديق بالله بجزيل ثوابه في الآخرة ، ولينذروا أهل الكفر به والتكذيب ، عظيم عقابه ، وأليم عذابه ، فينتهوا عن الشرك بالله ، وينزجروا عن الكفر به ومعاصيه
Hakikat di perintahkan beramal Kebajikan dan di cegah dari beramal keburukan itu karena untuk ketentraman hamba sendiri baik untuk ketenteraman dirinya dan sosial kemasyarakatannya.

Sekarang Sampai pada masalah hukum, baik hukum syari'at juga haqiqat itu sesungguhnya ada dua yaitu wajib dan haram. Dua hukum ini terlahir dari perintah dan larangan. Hukum harus atau wajib ia terlahir dari perintah, dan hukum haram ia terlahir dari larangan. ini hukum ilahiyyah.
Lalu diperluas dengan hukum nabi rasul dan hamba pada umumnya.yang ini Hukum insaniyyah sebagai tanggung jawab kemanusiaan yaitu tanggung jawab nabi/rasul/imam kepada ummat dan rakyatnya.
Tujuan hukum insaniyyah ini diantara prioritasnya adalah agar terciptanya keadilan,kesetaraan,kerukunan,kedamaian,kebebasan,moralitas dan wasilah-wasilah kepada kemuliaan pada umumnya. 

Dan wasilah untuk menuju ke neraka adalah segala bentuk larangan yang di langgar. 
Wasilah untuk menuju ke surga adalah segala bentuk perintah yang di taati dan di laksanakan.
Itu adalah konsekuensi. 

Tidak bisa kita semena-mena menvonis seseorang itu masuk surga karena sedikit kemuliaan padahal ia adalah ahli maksiat. Seperti yang di ceritakan nabi tentang seorang pelacur yahudi yang memberi minum anjing kehausan. 
Atau kita semena-mena menvonis seseorang itu masuk neraka karena sebab ia lupa mengurung kucing sampai mati padahal ia seorang yang ahli ibadah.
Sikap grusa-grusu menempatkan orang di surga atau di neraka ini sungguh sangat tidak adil.
Berarti Tuhan di anggap tidak adil.
Padahal Tuhan bilang والوزن يومئذ الحق  "timbangan amal pada hari akhirat itu benar".
فمن ثقلت موازينه فأولئك هم المفلحون
"Siapa yang berat timbangan kebaikannya maka mereka itu orang yang beruntung".
 ومن خفت موازينه فأولئك الذين خسروا أنفسهم 
"Dan siapa yang ringan timbangan kebaikannya maka mereka itu orang yang bangkrut  (di akhirat)".
Sampai disini kita akan faham.

Minggu, 18 Maret 2018

Analisa konflik suria antara politik internal internasional dan sectarianism

Muncul lagi analisis dari para nahdliyin pro bashar al asad yang mengaku sebagai alumni suria (ALSYAMI).
Namanya juga pro pastinya menyerang yang kontra.
Tapi analisis alsyami yang saya maksud hingga detik ini nampaknya betul-betul mentah dan subjektif dikarenakan analisis yang didasari kefanatikan buta pada madzhab ritualisme.tiada guna percaya analisis yang tidak independent itu !

Analisis sesat dan menyesatkan itu tampak ketika alsyami yang disebut-sebut merupakan gerombolan alumnus pelajar di suria itu menyebutkan :
Rakyat oposisi suria di persenjatai saudi qatar turki dan di support amerika.
Mereka juga menyebutkan oposisi pemberontak suria ini merupakan kelompok yang berada didalam jerat lingkaran amerika dan israel dan takfiri atau wahhabi.

Mari melakukan penilaian yang adil.
Para ahli tharekat tasyayyu itu lebih dekat dengan syi'ah.
KITA SANGGUP MEMBUKTIKAN.
tanpa harus pergi ke suria atau iraq atau bahrain atau lebanon...
Di indonesia ini BANYAK TEMAN TASYAYYU PEMBELA SYI'AH dan SEBUT saja SYIAH YANG MUNGKIN BAGI sebagian ALAWIYYIN mereka ini HARUS DI LINDUNGI KARENA dalam BAHAYA apabila terang-terangan mengakui kesyi'ahanya, MEREKA HARUS DI SEBUT-SEBUT BERALIRAN SUNNI AGAR SELAMAT.

Zaman ini bumi bisa di genggam,informasi rahasia bagaikan bangkai yang di kubur pun akan tetap tercium,apalagi soal konflik suria yang terang. 
Maka bukanlah alumnus suria saja yang bisa expose berita dari sana untuk di benarkan secara absolute. 

Presiden suria Bashar al-asad syi'ah ?
banyak yang menyebutkan bahwa ia adalah syi'ah terlebih pasukan angakatan senjatanya nushairiyyah. 
Mungkin banyak orang yang tidak/belum kenal kalimat tasyayyu.
Tasyayyu itu jika di bahasakan indonesia adalah sunni separo syi'ah separo. Seperti kata alm.gusdur yang menyebutkan  syi'ah minus imamah yaitu dalam praktek adat banyak kemiripan dengan kuktur syi'ah namun imamahnya sunniyyah. Sebab kalau syi'ah kan imamahnya 12 keturunan ali bin abi thalib dan tidak mengakui kekhalifahan abu bakar,umar dan utsman radhiallahu 'anhum dan syi'ah membenci menfitnah ummahatul mu'minin. sedangkan sunni dalam politik,imamahnya khulafaurrasyidin,memuliakan ummahatul mu'minin dan memuliakan ahli bait nabi dan mengakui kepemimpinan bani umayyah lalu bani abbasiyah dan utsmaniyah.

Sekarang kita perhatikan sikap orang yang tasyayyu,ialah mereka bergaul dengan syi'ah lalu kultur ubudiyah dan mahabbahnya kepada ahli bait rasulullah itu tidak tampak beda dengan golongan syi'ah.
Tidak beda seperti memaknai ayat Al-Qur'an :  إنما يريد الله أن يذهب عنكم الرجس أهل البيت ويطهركم تطهيرا.
Menurut syi'ah,ahli bait itu ahlul kisa  (rasulullah,ali,fatimah,hasan,husain). Maka jika ada yang mengaku sebagai golongan sunni/aswaja tapi mempersempit makna ahli bait seperti sempitnya syi'ah dalam memaknai ahli bait tersebut maka ialah tasyayyu. 
Atau sunni memperlonggar makna ahli bait kepada bani alawiyyin tapi tidak memasukkan istri-istri rasulullah dan seluruh anaknya yang telah wafat maka ia ini juga bagian sunni yang tertipu oleh golongan sufi alawiyah yang dekat dengan syi'ah namanya juga tasyayyu. 
Adapun ahli bait menurut ulama sunniyyah adalah isteri-isteri nabi para anaknya,ali dan fatimah dan cucunya yaitu hasan dan husain. Adapun alawiyyin yang tersebar luas itu sudah bukan ahli bait yang di maksudkan ayat diatas tapi dzurriyyah saja.

Tasyayyu lagi adalah ia hendak melunturkan pengakuannya kepada kepemimpinan bani umayyah dan bani abbasiyah,malah ia kumpul bersama para sufi alawiyah yang menjadi murid tasawwuf dari para datuknya dan mengambil pelajaran dzikir dari datuk-datuknya yang merupakan 12 imam bagi syiah,seperti ja'far shadow,ali zainal abidin, muhammad al-baqir,musa al-kazhim,dst. 
Sunni tapi ia tak menyadari keimaman 12 bagi syiah sampai 
Makna imam bathiniyyah hendak di belokan kepada imamah islamiyyah  (al-qiyadah),ini bisa terjadi bagi sunni yang unyu-unyu sehingga pada endingnya sunni yang telah berbaur dengan syi'ah didalam majlis dzikir dan hizib maka ia turut membesarkan nama imam-imam syi'ah,jadilah ia seorang yang tasyayyu. 

Para alawiyah itu memang punya kedekatan secara bathin dan biologis dengan para syi'ah,malahan tokoh-tokoh syiah itu adalah orang-orang yang fanatik pada datuknya.
Dengan demikian maka para alawiyah yang sunni dan yang syi'ah itu saling menjaga bahkan lebih dari itu mereka harus bekerja sama untuk menggagalkan imamah sunniyyah seperti mereka kerjasama menumbangkan pemerintahan bani umayyah lalu berdirilah pemerintahan abbasiyah.
Mereka juga sepakat melakukan konfrontasi terhadap kaum muslim yang anti tahayyul bid'ah khurafat yang menggagalkan segala bentuk sifat dan prilaku ghuluw/berlebih-lebihan kepada Makhluq.
Mereka sepakat menuding gerakan kaum islam yang menolak segala praktek TBC adalah merupakan kaum wahhabiyah.
Maka tidak salah jika kedekatan suni separo dan syiah separo itu memunculkan kecurigaan.
Mereka sendiri memang getol menuduh gerakan islamis sunni sebagai kaum khawarij/wahhabi/radikal.
Sementara hubungan dengan syiah terus di muluskan nyaris tanpa kritik yang merintangi.
Syi'ah memang banyak sekte dan memang lihai bertaqiyah di hadapan sunni.
Di yaman sendiri dari dulu telah menjadi pusat majlis-majlis syi'ah walau disebut sekte syi'ahnya cuma zaidiyyah,seperti sejarah imam syafi'i yang pernah di sebut telah bersikap tasyayyu oleh abbasi karena turut duduk di majlis syi'ah di yaman.

Apakah tidak ada alawiyah yang syi'ah ? Jawabannya adalah banyak,sudah saya sebutkan diatas bahwa para mursyid dan tokoh syiah itu didominasi alawiyah yang merupakan cucu-cucu ali bin abi thalib yang di panggil dengan sebutan (sayyid/habib/syarif).

SEBETULNYA saya tidak tertarik memanasi perang sektarian sunni-syi'ah karena justru saya inginkan usaha perbaikan hubungan untuk persatuan.saya adalah sunni yang sangat kontra dari syi'ah mulai dari sikap kekhalifahan,kultur agama dan aqidah islamiyyah.
Namun tulisan ini  sekedar untuk menjawab masalah dengan seadilnya,jika mereka alsyami dan alumni yaman pun ingin ada perdamaian didalam keluarga islam maka sebaiknya mereka tidak menampakkan loyalitasnya kepada pihak tertentu untuk menjatuhkan saudaranya. Sayangnya mereka junsteru memupuk kebencian. Itu sebuah non independent attitude namanya.

HUBUNGAN INTERNASIONAL ANTARA AMERIKA ISRAEL DAN SAUDI ARABIA.
Para anak muda nahdlatul ulama dan alumni suria pembela regime bashar al-asad menuding ada koalisi negara-negara untuk melindungi israel dari peperangan.
Mereka seraya meninggikan sanjungan untuk regime suria itu,iran dan rusia karena di anggap sebagai negara yang keras kepada israel dan amerika.
Saya kembalikan saja statemen mereka ini,seperti ketika gusdur melakukan silaturahmi di israel dan menghasilkan rencana kerjasama perekonomian maka para pemuja gusdur diam tidak mengumpat tokohnya itu.bukankah hal itu merupakan sikap ambiguitas mereka anak-anak muda NU yang unyu-unyu !!
Mengapakah internasional perlu bekerjasama?  Seorang intelektual pasti ngerti bahwa hubungan baik antara manusia ini harus di perbaiki. Arab saudi tentunya tidak inginkan manusia saling bunuh apalagi dunia tahu bahwa islam ini menghadapi israel saja sudah loyo apalagi jika israel di bela negara-negara super maka jiwa kaum muslim akan bertambah menderita. Karena itu solusi untuk tanah jerusalem adalah terbelah dua antara arab palestina dan yahudi israel. Kedamaian Itu yang di usahakan dunia termasuk saudi yang mewakili ummat islam,bukan saudi bersekongkol dengan israel dalam perang.
Dengan demikian tuduhan-tuduhan pembenci saudi dari kalangan alsyami NU sufi alawiyah dan syi'ah itu sungguh keliru karena mereka ingin menciptakan iklim perdamaian dunia namun justeru terus melakukan propaganda kebencian.
Saudi membantu palestina tidak dengan persenjataan karena jika itu dilakukan maka saudi inkonsisten menuju perdamaian.
Tapi terbukti saudi membantu palestina dengan melakukan rekonstruksi palestina setelah negara itu di luluh lantakkan israel.
Konsistensi saudi untuk perdamaian dunia itu di tunjukkan dengan fatwa-fatwa mamlakahnya yang menyatakan gerakan-gerakan militansi islam di luar organisasi militer negara yang legal adalah mereka sebagai gerakan terroris.

Sementara iran malah mendukung gerakan-gerakan paramiliter syi'ah untuk di persenjatai seperti houtsi pemberonrak pemerintah yaman,hizbullah yang berpusat di lebanon dan masih banyak lagi militansi syi'ah.  Mana komentar alsyami,liberalis,kaum tasyayyu indonesia dan gusdurian ??


Konflik merembet kearah sektarian sunni-syi'ah karena masuk campurnya milisi syi'ah kedalam konflik suria dalam rangka syi'ah memberikan dukungan kepada regime bashar al-asad.
http://m.hidayatullah.com/spesial/ragam/read/2015/02/02/37895/mengenal-15-milisi-syiah-yang-dukung-bashar-di-suriah-2.html

Iran (syi'ah) dan rusia lebih menonjolkan kebijakannya dalam membantu regime bashar daripada arab saudi yang tidak ada beritanya saudi mengirimkan militer di suria.
Di kirimkan tentara iran dalam keadaan hidup pulang jadi mayat. berikut diantara link berita iran membantu bashar yang saya ambil dari situs non sunni agar tidak disebut hoax:
http://liputanislam.com/internasional/timur-tengah/jenderal-pasukan-elit-iran-terbunuh-di-aleppo/

Iran hanya berasumsi dan melontarkan fitnahnya dengan menuduhi kalau saudi turki dan oposisi islamis adalah bekerja untuk israel. Ini super HOAX. mana suara alumnus damaskus/suria yg tasyayyu !!?

Tentang sekte pemimpin suria bashar al-asad.
Sumber-sumber wikipedia menuliskan agama bashar adalah islam alawit/علوي bukan islam sunni.
Sudah saya sebutkan bahwa alawi itu tasyayyu. Tidak bisa alawi di sebut sunni karena watak alawi sangat dipengaruhi syi'ah. Jika ada yang sebut ia syi'ah itu wajar saja. Apalagi membangun kerjasama dengan militan syiah hizbullah dan revolusi syi'ah iran dan datang lagi bantuan dari dua negara komunis china dan rusia yang hingga hari ini rusia terus menghujankan bom-bom dari langit suria.
Adapun amerika dan saudi terhadap konflik suria ini keduanya memilih hemat dari pemborosan karena keduanya tidak penting mendukung bashar dan juga tak penting mendukung jihadis.
Saudi punya dasar ciptakan kedamaian,dengan negara china di bangun hubungan baik dengan amerika apalagi. Walau terkadang dipandang mata umum,saudi ini kurang simpatik pada timur tengah dan islam tetapi sesungguhnya jika saudi menjaga hubungan dengan negri-negri kafir maka sikapnya ini justru menjadi kontribusi bagi perkembangan islam di negara-negara itu.Saudi ingin menampilkan islam yang damai dan moderat bukan islam yang fundamental yang terus berkonflik karena milisi-milisi illegalnya seperti syi'ah.
Maka pada bagian ini juga asumsi penilaian alsyami yang ia di dukung oleh sebagian sufisme alawiyyin dan nahdliyin atas attitude kebijakan internasional saudi,mengalami gagal lagi.

PEMBERONTAK SURIA ADALAH ORANG LUAR YANG BUKAN PENDUDUK TEMPATAN ?
Sedikit benar tapi banyak dusta.
Bashar adalah pemimpin penerus bapaknya yang telah lama berkuasa atas suria. Sebagian Rakyat suria sendiri yang tidak inginkan kekuasaan diteruskan oleh keluarga ini. Demonstrasi memprotes pemerintah itu dilakukan rakyat lalu di balas dengan aksi-aksi militer karena bashar juga adalah berlatarbelakang militer.
Rakyat pendemo tak gentar lalu membentuk gerakan-gerakan perlawanan. Di suria dan iraq telah lama terdapat banyak milisi jihadis,mereka terjun berjihad di iraq dan di negara-negara rawan konflik dengan amerika.
Para jihadis syam termasuk suria membantu rakyat yang di lawan secara militer oleh tentara nushairiyyah bashar. Dari sinilah maka perang saudara semakin besar dan sengit. Tentunya para jihadis yang sedianya siap terjun menghadapi invasi militer amerika dan pemerintah bonekanya di timur tengah maka mereka melakukan strategi perangnya untuk misinya di medan perang yang baru itu.
Para jihadis islam itu sudah sangat faham bahwa negara islam ini telah jadi boneka bagi para musuh,maka mereka bukan perang untuk amerika dan bukan perang untuk rusia.
Regime bashar tak manfaat di bela karena ia loyal bersama komunis dan syiah iran. karena itu mereka melawan untuk membebaskan suria dari regime turunan itu.
Datang jihadis dari segala penjuru di suria karena arah pertempuran semakin meluas,dari politik dalam negri sampai kepada perlawanan amerika atas jihadis dan sektarian. Bumi syam menjadi medan adu kekuatan. Siapa yang menang maka dia yang memiliki syam. Itu tak bisa di biarkan.


Minggu, 11 Maret 2018

Fitnah itu menuduh setiap harakah islamiyah sebagai khawarijiyah

Pembangkang dalam islam disebut bughat dan khawarij. 
Itu terlarang dalam islam.

Adapun dalam sistem barat yg dianut dunia termasuk indonesia juga dah nganut sistem/millah barat maka mereka menyebut kelompok anti pemerintah sebagai opososi. 

Oposisi ini beda dengan bughat dan khawarij.
Oposisi yang memberontak itulah bughat atau khawarij yang tak di bolehkan baik didalam negara islam maupun didalam negara demokrasi.
Dalam demokrasi oposisi yang memberontak dengan senjata perang bukan dengan senjata politik argumentasi maka di sebut lagi sebagai kelompok kudeta.

Pemberontak atau bughat atau khawarij yang memberontak pemerintah pusat dengan tujuan freedom maka ia di sebut kelompok separatis. 

Bughat dan khawarij sendiri oleh ulama islam berbeda ciri.
Kalau bughat ia hanya tidak taat aturan namun tidak sampai memberontak seperti tidak mau bayar zakat atau jizyah/upeti. 
Adapun khawarij itu opososi pemberontak yg mirip dengan kudeta dalam istilah sekarang.
Jika demikian maka rakyat oposisi yang berpolitik diluar pemerintah yang ia bermanuver yang ia memberikan kritikan namun ia tetap taat hukum tetap membayar zakat dan tidak angkat senjata untuk menentang pemerintah maka ia sama sekali bukan khawarij. 

Khawarij sendiri adalah penamaan yang terlahir dengan sendirinya karena ia di anggap sebagai pemberontak pemerintah islam dengan negara khilafah/imamah/qiyadah islamiyyah. Ia melakukan pemberontakan terhadap imamah ali bin abi thalib sekaligus menentang muawiyah bin abi sofyan yang pada masanya muawiyah adalah seorang gubernur/wali daulah islamiyyah di wilayah syam.
Khawarij terlahir pada masa fitnah didalam pemerintahan ali ra.

Hati-hati menisbikan orang atau kelompok sebagai khawarij.
Jika khawarij hanya diartikan mereka yang memberontak pemimpinnya maka konsekuensinya muawiyah dan 'aisyah adalah khawarij.beranikah anda-anda menuduh sahabat dan isteri nabi dan para pengikutnya itu merupakan golongan khawarij !? 
ada sebagian orang yang serampangan menuduh keduanya adalah khawarij.
Padahal sejarahnya,khawarij itu sendiri kelompok yang memerangi ali dan muawiyah,maka lucukah muawiyah itu dituduh khawarij !? Ya jelas lucu.
Kejadian peperangan shiffin dan jamal oleh ulama sunni telah dinyatakan sebagai zaman fitnah,mereka saling berjihad bukan karena egoisme kepemimpinan. 

قال ابن تيمية : واعلم أن طائفة من الفقهاء الحنفية والشافعية والحنبلية جعلوا قاتلي مانعي الزكاة وقتال الخوارج من قتال البغاة وجعلوا قتال الجمل وصفين من ذلك وهذا القول خطأ وخلاف نص أبي حنيفة ومالك وأحمد وغيرهم ومخالف للسنة وأما قتال الجمل وصفين فهو قتال فتنة وليس فيه أمر الرسول ولا إجماع الصحابة .

Adapun hari ini pemerintahan indonesia adalah bukan pemerintahan islam dan bukan daulah islamiyyah. 
Tidak pula oposisi islamis melakukan pemberontakan. maka tuduhan orang yang terbiasa menuding harakah islamis sebagai khawarij ADALAH FITNAH.

Walau begitu,bughat dan khawarij adalah ummat islam.
Mereka lahir karena zaman perselisihan internal didalam politik kepemimpinan.
Mereka beribadah kepada Allah namun berwatak keras. 
Itu saja.

Di era demokrasi ini kelompok oposisi justeru diberikan kebebasan maka harakah islamiyah punya kelonggaran untuk menyerukan sistem-sistemnya dan kritik saranya. 
Mereka tidak bisa di sebut sebagai khawarij.
Mereka taat aturan dan tidak melawan,Mereka taat bayar pajak/cukai, walau di zhalimi mereka tidak angkat senjata,mereka melawan dengan cara argumentatif. 

Al-haqir:
Nur s

Sabtu, 03 Maret 2018

Riya Dan menampakkan amal tapi bukan riya

 إظهار العمل 
'Amal itu boleh di tampakkan.
Terutama 'Amal yang sifatnya dilakukan secara kolektif,seperti datang ke masjid untuk shalat berjama'ah baik shalat wajib maupun shalat sunnah.
Bhakti sosial baik yang bersifat harus maupun sukarela.
'Amal kolektif ini selain menjadi kewajiban juga menjadi motivasi bagi orang lain.

'Amal yang sifatnya pribadi juga boleh dilakukan secara tampak,seperti melanggengkan shalat dhuha atau qiyamullail di masjid yang dapat di lihat oleh orang ramai,tampaknya 'amal-'amal ini sudah merupakan hal yang lumrah. 
Sebab itu ia tidak di namakan RIYA & SUM'AH.

Adapun mempublikasikan 'Amal (إظهار العمل) yang dinamakan riya dan sum'ah ialah 'amaliyah yang bersifat rahasia dan individu yang tidak lumrah untuk di tampakkan,biasanya secara zhahir, orang riya itu menceritakan atau memperlihatkan 'amalnya,mengungkitnya kalau amal itu berbentuk harta/benda,dan yang paling buruk adalah menyakiti orang yang di beri olehnya. 
Adapun riya secara bathin maka hanya pelakunya yang bisa merasakan. 

BOLEH saja menampakkan 'amal (izharul 'amal) tetapi merahasiakannya (kitmanul 'amal) itu lebih aman dari sifat-sifat yang dapat merusakkan keikhlasan dan mensia-siakan 'amalnya. 

إِنْ تُبْدُوا الصَّدَقَاتِ فَنِعِمَّا هِيَ وَإِنْ تُخْفُوهَا وَتُؤْتُوهَا الْفُقَرَاءَ فَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ وَيُكَفِّرُ عَنْكُمْ مِنْ سَيِّئَاتِكُمْ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ.

info salamtime

SIAPAKAH AHLUS-SUNNAH WAL-JAMA'AH ?

Benarkah AHLUS-SUNNAH WAL-JAMA'AH itu asy'ariyyah?  Saya akan jawab persoalan yang terus menipu orang online maupun orang offline...