Eramuslim

Sabtu, 30 Januari 2021

Masyarakat makkah dan masyarakat yatsrib itu seperti di desa dan kota

Karakter masyarakat makkah berbeda dengan karakter masyarakat yatsrib (madinah).

Masyarakat Makkah awalnya terkenal kaku serampangan tidak menerima pembaharuan.
Rasulullah sampai diburu dan terusir oleh orang-orang terdekatnya.

Sedangkan masyarakat yatsrib adalah masyarakat yang majemuk/beragam yang ia ditinggali oleh beberapa suku dan beberapa agama.
Dari yatsrib tersiar kabar bahwa di makkah muncul seorang yang benar dan membawa kebenaran,berdasarkan kitab perjanjian lama yang mengabarkan akan kemunculan nabi maka beberapa penganut nasrani yatsrib diutus  agar berangkat ke makkah untuk memastikan kebenaran lahirnya seorang nabi.
Beberapa kali utusan diberangkatkan ke makkah dan bertemu dengan rasulullah Muhammad bin Abdullah yang dimaksud, setiap kembali di yatsrib mereka membenarkan kenabiannya dan semakin menambah pemeluk islam disana.
Oleh sebab itu ketika sang nabi berencana untuk hijrah di yatsrib maka masyarakat yatsrib yang beragama nasrani dan yahudi pun tidak merasa keberatan dan bahkan menyenangkan karena sang surya itu semakin dekat.

Sesampainya rasulullah di kota ini masjid dibangun,silaturahmi antara kaum anshar dan muhajirin dilakukan,komunikasi dengan raja najasy dan najran yang beragama nasrani sibangun, begitu juga dengan kalangan suku aus dan khazraj sehingga semakin kompleks baik keberagaman agamanya,sukunya dan pemikirannya.
Tak hanya masjid, rasulullah juga memulai membangun pasar,beliau dipercayai untuk memimpin ummat yang majemuk,muamalah dijalankan bersama-sama.
Roda perekonomian makin berputar dan yatsrib dikenal menjadi MADINATUN NABI (kota nabi).

Di yatsrib rasulullah tetap menyampaikan risalah dan da'wah, seruan keislaman kepada raja nasrani dan kaum yahudi tetap diamalkan.
Pesan-pesan kepada ummat islam terus di ta'limkan baik secara tampak juga tertutup,beberapa kali warga non muslim terlibat perdebatan dengan ummat islam,saling ledek juga terjadi. Ketika da'wah dilakukan terang-terangan sudah pasti rasa cemburu,bersaing dan senggolan dengan ummat yang berbeda akan terjadi.
Sampai disitu rasulullah berpesan kepada para sahabat untuk lebih mencintai agamanya dan saudara muslimnya.

makkah yang sebelumnya kaku/jumud dan kasar penduduknya,melihat kejayaan madinah dipimpin rasulullah manusia yang mulanya mereka buru selanjutnya penduduk makkah pun menjadi sadar kebenaran Muhammad, peperangan kerap dilakukan,kemenangan kaum muslimin menambah tenaga akhirnya makkah dikuasai dan semakin maju,berilmu ditangan rasulullah bersama para sahabatnya.

Ummat Islam yang sudah tua ini masih kesulitan memajukan masyarakat muslim Indonesia yang mempertahankan kejumudan dan keserampangan.
Serampangan fikirnya
Mundur lagi etikanya.

Rodok angel men....

Allah yassir walaa tu'assir

info salamtime

SIAPAKAH AHLUS-SUNNAH WAL-JAMA'AH ?

Benarkah AHLUS-SUNNAH WAL-JAMA'AH itu asy'ariyyah?  Saya akan jawab persoalan yang terus menipu orang online maupun orang offline...