Eramuslim

Kamis, 21 Juni 2018

jangan bilang NU itu syiah karena sedikit kesamaan kultur,tapi disusupi.

Menjawab statement nahdliyyin yang simpatik pada syi'ah karena masuk doktrin kesamaan kultur yang sangat kecil.

Oleh Nur s :

Bahayanya warga NU itu selalu bingungan.
Karena syubhat habaib dan taqiyahnya.

NU itu syi'ah !? "Tidak", NU itu sunni.

NU bukan syi'ah.
NU adalah sunni. 
Sunni itu assukutu diam dari pertikaian sahabat.
Sunni itu menerima ali ketika di pimpin.
Sunni itu menerima aisyah dan hafshah sebagai ummahatul mu'minin dan mencela para pembencinya.
Sunni itu menerima dan mengakui kekhalifahan abu bakar umar utsman ali.
Sunni itu mendukung perdamaian antara ali/hasan dengan muawiyah.
Sunni itu mentaati pemimpinnya tidak jadi pemberontak seperti syi'ah dan khawarij. 
Sunni mendukung khilafah islamiyyah dari bani umayyah-bani abbasiyah-utsmaniyah.

Syi'ah itu sesat dari jama'atul muslimin karena dia memisahkan diri,fanatik keturunan dalam kewalian. 
Termasuk syiah zaidiyyah,walau beda dengan rafidhah dan ghulat. 

Syi'ah zaidiyyah terhadap abu bakar,umar dan utsman memang memuliakan karena persahabatannya dengan rasulullah dan pengorbananya untuk islam.
Tetapi syi'ah zaidiyyah tetap bersikap tidak menerima kekhalifahan mereka.

Kesesatan yang selanjutnya adalah kefanatikan syi'ah itu sampai kepada kuburan dan kultur2 yang menyelisihi dalil.

Didalam mazhab asy-syafi'i, ada di bolehkan bid'ah hasanah atau kultur tetapi disyaratkan dengan tidak menyelisihi dalil.

Syi'ah inilah yang lantang meneriaki seseorang dengan nisbat wahhabi dari dalam NU.

12 imam syiah itu tidak sesat.
Konsentrasi kita bukan pada 12 imamnya saja. Tapi 12 imam itu di manfaatkan untuk menjadi wasilah kesesata syi'ah.
Adapun jika sunni secara kebathinan berguru kepada 12 imam maka di khawatirkan menjadi kaum yang tasyayyu dan menjadi corong masuknya syi'ah yg sulit di filter. 

Adapun ucapan beb luthfi yang membolehkan berimam kepada itsna asyariyah itu juga di eksploitasi syiah untuk mengkaccau warga NU agar membela-bela syiah karena ada kesamaannya. 
Dan ini fakta. 

Setelah syiah sukses memasukkan doktrin kesamaan kultur dengan NU lalu diajaklah warga NU untuk anti saudi dan pelajar lulusan dari sana.
Itu berhasil. 

NU membukan Pintu hidayah buat syi'ah dimananya padahal syiah faktanya malah menyesatkan banyak warga NU.
NU membuka lebar buat syi'ah tapi malah warga NU ikut syiah teriak2 wahhabi.
Harusnya NU bertanya siapa yg di teriaki wahhabi oleh syi'ah itu ?
Saya pernah buka kitab syiah "amali shaduq" dia menyebut wabbahi itu bahasa baru bagi sunni.
Sedikit kritis denganya langsung di teriaki "wahhabi".
NU dan salafi/wahhabi menurut alm.kyai mustafa ali yaqub itu sunni yg beda dalam masalah furu' fiddiin.

Dengan syiah welcome dengan salafi menjauh. 
Ini jadi beban pikiran. 
Padahal banyak marjak NU yang lebih cocok dengan salafi.

sudah bukan zamannya mendukung ali ra. karena sudah tiada kepemimpinan ali dan dzurriyyahnya.
Begitupun dengan dukung mendukung muawiyah. Sudah bukan zaman lagi.
Karena zaman sudah di damaikan pada masa hasan-muawiyah yg disebut sebagai zaman 'AAMUL JAMA'AH (tahun persatuan) oleh sunni.
Maka mentaati dan sabar dengan tidak memberontak imamah maka itulah ahlussunnah wal jama'ah.

aswaja tidak pernah ada hubungannya dengan imamah itsna 'asyariyah.
Aswaja tidak pernah membai'at para imam itsna 'asyariyah.
Jika kata luthfi monggo imam itsna 'asyariyah, itu artinya ada penggiringan sunni menuju kesyi'ahan olehnya (tasyayyu).

Luthfi menyebut syiah itu pengikut/pendukung bukan madzhab,wajar jika anak cucu ali dukung ali ra.
Bahasa yang begini justeru menguak dirinya bahwa ia itu syiah tapi tidak berperilaku ghulat dan mencela sahabat seperti umumnya syiah,tetap syi'ah to namanya.
Kalau dia sunni seharusnya tidak memupuk kebencian yang sudah kadaluarsa. Sulit mempercayai habib kecuali sedikit saja.

Sunni dalam siyasah kepemimpinan itu oleh ulama telah jelas di sebutkan ia mencari keselamatan dengan berdiam dari wuq'atul shiffin dan wuq'atul jamal dan pertikaian2. di bahasakan "wuq'ah" bukan qital harb apalagi irhab,karena kejadian itu dinyatakan sebagai zaman fitnah.
Memberi bai'at tha'at atau minimal tawqif kepada para khalifah.
Berkelanjutan sampai kepada pemerintahan bani umayyah bani abbas dan utsmaniyah.

Di rangkul dan disusupi itu beda.
Kalau di rangkul maka perangkul harus lebih kuat.
Kalau disusupi maka ada usaha penyelewengan melalui titik2 kesamaan yang tidak disadari.

Gerakan 212 disusupi oleh syi'ah tapi karena 212 itu terlalu kuat maka syi'ah mental dan menampakkan aslinya.
Adapun usaha persatuan ummat itu tidak membawa isu perpecahan,tidak berpidato kesyi'ahan didalamnya karena jika itu terjadi maka mustahil tercipta satu unifikasi islam.
FPI misalnya,saya yakin ada sel sel syi'ah yang mukim didalamnya tapi upaya persatuan yang harus diwujudkan maka dia harus menahan ucapan provokatif yang bisa mengoyak persatuan.

Artinya,persatuan atau jama'atul muslimin itu akan terealisasi lagi jika mereka melepaskan segala sifat ta'asub yang telah memecah belah ummat.

Kalau didalam kitab tasyri'ul islami,syi'ah itu di sebut madzhab siyasi.
Saya tidak soalkan sebutan sebutan,karena yang dimaksud itu sama,baik itu sebutan madzhab siyasi juga pengikut dan pendukung.

Di bagian akhir pidatonya,dia malah marah2 apabila ada yang sebut NU itu syi'ah.
Terus yang menyebut NU adalah syiah itu siapa ?
Bukankah orang2 syi'ah dan NU yg bingungan yang menyebut NU itu syiah karena sedikit kesamaan kultur.

Penyusuplah yang getol mensyi'ahkan faham nahdliyin.



Adapun masalah muawiyah dan aisyah sehingga terbunuhnya beberapa sahabat baik dipihak ali juga muawiyah itu oleh sunni dinyatakan sebagai zaman fitnah.

Muawiyah dan yazid dan bunda aisyah memang terkenal membangkang dari kepemimpinan ali karena banyak sebab.
Diantara sebab2 itu adalah bunda aisyah menangis dan tak berani menghadap rasulullah karena fitnah yg menimpanya dan ali ra. Nampak membenci aisyah ra. Ketika dimintai pendapat rasulullah.

Adapun muawiyah yang juga sahabat yg punya pengorbanan dan memperluas futuhat dia membangkang karena terbunuhnya utsman bin affan yang kurang dapat perhatian dari khalifah ali.
Ali lebih memikirkan situasi dan kondisi internal ummat yang merepotkan.

Kita sunni adil menilai dan mengomentari masalah sahabat.
Dengan doa semoga yang salah di maafkan Allah dan yang benar di beri kemuliaan.

Tahun jamaah itu terjadi ketika hasan menyerahkan kepemimpinan kepada muawiyah,sehingga keadaan mulai kondusif di pimpin muawiyah,walau memang muawiyah selalu mengganggu kepemimpinan hasan bin ali ra.
Semua di maafkan.
Pada masa muawiyah inilah ummat bersatu sampai berakhirnya khilafah bani umayyah dan di lanjut khilafah bani abbasiyah.
Terhadap kesalahan dan keburukan pemimpin oleh rasulullah menganjurkan ummat untuk bersabar.
Biarlah yazid itu jelek,ummat dintekankan untuk menahan diri.
Kau sibuk melaknati.

Titik.

'Aamul jamaah saja tak ngerti.
Gitu merasa jadi ahli sejarah,ngaku sunni ?
Gitu kok mau sebut NU itu syi'ah/syi'ah itu NU.
jangan Kurang hajar yha...

Beb luthfi itu bukan tokoh sentral NU yang jadi ukuran kebenaran.

Beb luthfi itu ketua jatman yang numpang di NU agar dapat legitimasi jama'ah tharekatnya.

Secara khutthah dan ad/art,tasawwuf NU itu mengambil referensi imam al-ghazali dan imam junaedi.
Tidak ada tarekat jatman.

Jatman hanya minta dipayungi NU.

Jadi kalau bicara soal keNUan,jangan beb luthfi yg jadi ukuran.
Banyaj kyai2 yg tsiqqah keNUanya yg tak sefaham dengan beb luthfi.

info salamtime

SIAPAKAH AHLUS-SUNNAH WAL-JAMA'AH ?

Benarkah AHLUS-SUNNAH WAL-JAMA'AH itu asy'ariyyah?  Saya akan jawab persoalan yang terus menipu orang online maupun orang offline...