Saya perhatikan semua membela kemerdekaan Palestina.
Hanya
Diskusi mengarah pada lain persoalan, diantaranya adalah menilai langkah perlawanan hamas, sebutan Israel dan yahudi, eksistensi negara Israel dan campur tangan Syi'ah.
Ini nyata.
Banyak orang dari berbagai kalangan yang menilai hamas itu NASYRUL FAWDH WAL IRHAB (menyebarkan kekacauan dan teror).
Kalau saya sendiri menyebutkan perlawanan atas kesewenangan Israel di kawasan Yerusalem Timur itu perlu perhitungan yang benar agar tidak menambahkan kekacauan yang besar. Hamas bukan teroris seperti yang di katakan oleh beberapa orang.
Selain Hamas ada JIHAD ISLAM dengan sayap militernya bernama SARAYA AL-QUDS.
Saraya Al-Quds ini Sunni tetapi gerakan kemiliterannya belajar dari Syi'ah hizbullah dan mendapat bantuan dari iran,alasan mengapa paramilitary Sunni Palestina itu mendapat sokongan dari Iran bukan dari negara2 Arab dikarenakan negara2 Arab modern pro solusi damai. Berbeda dengan Iran yang memilih revolusi Syi'ah dengan adu militer. Disini ada pertemuan misi tumpas Israel dengan cara militer antara Iran-hizbullah dan paramilitary palestina. Sekaligus ini adalah cara licik Iran atau Syi'ah yang mendorong militan sunni Palestina untuk terus berkonflik sementara Iran duduk duduk.
Namun kabar menyebutkan Iran menghentikan bantuannya kepada jihad al-Islami dikarenakan jihad al-Islami atau Saraya Al-Quds netral terhadap syiah houtsi pemberontak Yaman.
Itulah sebabnya negara2 Arab yang modern tidak simpati pada paramilitary hamas dan jihad Islami Palestina bahkan sampai ada yang terang terangan menilai langkah kedua militansi itu sebagai bentuk teror.
Kembali ke hamas.
Kalau saya lihat, serangan2 Israel ltu dilancarkan ke kawasan Gaza yang menjadi basis perlawanan.
Kemampuan yang tidak seimbang seharusnya dapat ditahan.
Jangankan hanya brigade al-qasam, negara2 muslim yang telah maju dan canggih peralatan perangnya saja masih menahan amarahnya karena ada perhitungan strategi dan atau memilih jalan lain agar tidak memperburuk situasi.
Ummat islam telah mengikuti Romawi melenyapkan model imperium dan bersedia duduk di satu ruang diskusi Perserikatan antara bangsa / PBB menjadi negara modern.
Oleh sebab itu, jika konfrontasi militer dipilih oleh negara2 muslim yang telah menjadi bagian anggota dalam rangka memerangi Israel tanpa melihat fakta dilapangan maka kebijakan militer negara2 muslim akan menularkan perang, dunia berperang antara pro dan kontra terhadap eksistensi negara israel.
Ini menyulitkan karena muslimin telah loyal dibawah kepemimpinan kafirin. Belum lagi selesai perang saudara. Berat masalah ummat nabi terakhir itu wahai saudara..
Karena perlawanan Hamas yg menambah penderitaan maka muncul seruan agar masyarakat Palestina meninggalkan tanahnya.
Seruan ini tidak sepenuhnya salah juga tidak sepenuhnya benar. Ini depresi akibat puluhan tahun salah strategi yang menciptakan kekacauannya sendiri.
Sebab demikian, pemerintah negara2 Arab Sunni dan non Arab enggan menjual senjata ke hamas dan satu lagi kepada jihad Islami Palestina.
Masalah Palestina dan kedegilan israel memang PR paling besar dan panjang yang harus dikerjakan dengan sabar teliti mencari solusi terbaik dan penuh pertimbangan dan perhitungan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar