بسم الله والحمد لله والصلاة على محمد رسول الله وعلى آله وأصحابه أجمعين. اما بعد : Blog ini saya buat dengan maqsud turut menyampaikan islam dan ilmu didalamnya yang sebagian beritanya saya copy-kan dan sebagian tulisan sendiri yang ringkas. Kebenaran hanya dari Allah adapun makhluq hanya berpraduga. السلام عليكم ورحمة الله
Selasa, 21 Maret 2023
Mendukung penanggalan metode hisabiyah Muhammadiyah
Nur s :
Sabda Rasulullah :
Sungguh kita adalah ummat ummi yang tidak ahli mencatat dan berhitung, bulan itu begini dan begini ya'ni sesekali 29 dan sesekali 30.
عن ابن عمر رضي الله عنهما عن النبي صلى الله عليه وسلم أنه قال : " إنَّا أمَّة أمِّيَّة لا نكتب ولا نحسب الشهر هكذا وهكذا يعني مرة تسعة وعشرين ومرة ثلاثين ". رواه البخاري ( 1814 ) ومسلم ( 1080 ) .
Ucapan Rasulullah itu pengakuan bahwa ummat islam yang baru lahir ditanah Arab itu masih berada dizaman kegelapan ilmu.
Bukan hanya ummat Islam, tetapi bangsa manusia pada abad kenabian dan Imperium itu belum banyak penemu atau orang2 genius.
Hari ini justru disebut telah habis orang2 genius, anak kita pada abad ini diistilahkan dengan GEN Z atau generasi internet dan technology (generasi terakhir). Mereka tinggal meni'mati penemuan2 itu.
Namun anehnya, sebagian besar ummat Islam yang telah meni'mati perkembangan Ilmu2 tulis dan Ilmu hisab, masih saja terpaku pada praktek lama yang belum tersentuh perkembangan pengetahuan, utamanya dalam menetapkan awal Ramadhan Syawal dan Dzul hijjah.
Namun untuk urusan lain yang masih berhubungan dengan astronomi mereka diam dan menyerahkan hisabiyah, sebut saja jadwal waktu shalat, gerhana, bahkan lahirnya hilal pada bulan2 selain tiga bulan tersebut diatas.
Sesunguhnya ma'na dari ucapan Rasulullah itu seruan untuk thalabul ilmi bukan tarkul ilmi karena Islam adalah agama ilmiyyah.
Ya, hari ini ummat Rasulullah telah mendapati banyak pengetahuan sosial alam dan technology sampai-sampai pesantren diniyyah saja ditinggalkan.
Hanya saja kekakuan dan tekstual masih menjadi perspective fundamental.
Dalam memahami sabda Rasulullah berikut :
صوموا لرؤيته وأفطروا لرؤية
Berpuasalah dan beridul fitrilah karena melihat hilal.
Yang kita tahu dari perspective ulama golongan fundamental, ucapan Nabi itu adalah mu'tamad bahwa melihat hilal adalah thariqah/metode muthlaq untuk menetapkan awal Ramadhan dan Syawal.
Namun apakah kita temukan perintah rukyatnya..
Saya tambahkan lagi haditsnya
لا تصوموا حتى تروا الهلال ولا تفطروا حتى تروه فإن غم عليكم فاقدروا له. وفي حديث فإن غم عليكم فصوموا ثلاثين.
"jangan kalian berpuasa dan beridul fithri sehingga kalian merukyat hilal, maka apabila terhalang olehmu atau tak tampak maka tetapkanlah. Dalam satu hadits dikatakan apabila terhalang olehmu maka berpuasalah 30 hari.
Baik, meskipun tiada shighat perintah rukyat secara langsung namun oleh ulama fundamentals ditakwilkan bahwa melihat hilal adalah perintah.
Sayangnya ulama golongan ini tidak menyentuh hadits paling atas yaitu kita adalah ummat ummi yang tidak ahli mencatat/tulis dan berhitung.
Padahal hadits ini bisa jadi sinyal taghayyur atau merubah hukum dan metode lawas menjadi metode yang lebih relevant dan akurat.
Bahkan hadits ini bisa jadi nasikh fil hukmi pada hadits rukyat hilal dengan mata fisik menuju rukyat hilal bil'ilmi.
Setidaknya kalau tidak nasikh-mansukh adalah taghayyur/perubahan dengan dikuatkan ilmu hisab yang akurat.
Mungkin saja ada yang menukil ayat untuk menguatkan metode rukyat dengan ayat:
فمن شهد منكم الشهر فليصمه
Masih banyak yang memberikan makna pada ayat ini sebagai berikut "barang siapa yang menyaksikan bulan (melihat bulan) maka berpuasalah".
Padahal arti ayat ini oleh para mufassir "Siapa diantara kalian yang hadir di suatu negeri didalam bulan ramadhan maka hendaknya ia berpuasa"
Kalimat SYAHIDA adalah HADHARA dan makna ASY-SYAHRA adalah bulan penanggalan bukan benda bulan yang berada diatas langit.
Arti lain adalah "Siapa yang berada di bulan Ramadhan maka ia diwajibkan berpuasa"
Maka pengertian ayat berikutnya adalah " barang siapa diantara kalian yang sakit atau didalam safar maka ia boleh tidak berpuasa tetapi untuk diqadha pada bulan berikutnya".
{ شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ } أي: الصوم المفروض عليكم, هو شهر رمضان, الشهر العظيم, الذي قد حصل لكم فيه من الله الفضل العظيم، وهو القرآن الكريم, المشتمل على الهداية لمصالحكم الدينية والدنيوية, وتبيين الحق بأوضح بيان, والفرقان بين الحق والباطل, والهدى والضلال, وأهل السعادة وأهل الشقاوة. فحقيق بشهر, هذا فضله, وهذا إحسان الله عليكم فيه, أن يكون موسما للعباد مفروضا فيه الصيام. فلما قرره, وبين فضيلته, وحكمة الله تعالى في تخصيصه قال: { فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ } هذا فيه تعيين الصيام على القادر الصحيح الحاضر. ولما كان النسخ للتخيير, بين الصيام والفداء خاصة, أعاد الرخصة للمريض والمسافر, لئلا يتوهم أن الرخصة أيضا منسوخة [فقال] { يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ } أي: يريد الله تعالى أن ييسر عليكم الطرق الموصلة إلى رضوانه أعظم تيسير, ويسهلها أشد تسهيل، ولهذا كان جميع ما أمر الله به عباده في غاية السهولة في أصله.
Apakah bisa rukyat bil-'ilmi?
Rukyat memiliki makna melihat dengan mata pengetahuan, rukyat juga punya arti melihat didalam mimpi. rukyat lebih banyak digunakan untuk arti melihat tidak dengan mata fisik walau ia didalam hadits rukyatul hilal adalah dengan mata. Ya, itu kembali pada masa ummi dimana ummat manusia khususnya kaum muslim belum tersentuh pengetahuan yang luas (komprehensif).
Sementara ayat yang menguatkan hisab dan agar ummat ini tidak lari dari ilmu pengetahuan ada banyak, diantaranya :
هُوَ الَّذِي جَعَلَ الشَّمْسَ ضِيَاءً وَالْقَمَرَ نُورًا وَقَدَّرَهُ مَنَازِلَ لِتَعْلَمُوا عَدَدَ السِّنِينَ وَالْحِسَابَ ۚ مَا خَلَقَ اللَّهُ ذَٰلِكَ إِلَّا بِالْحَقِّ ۚ يُفَصِّلُ الْآيَاتِ لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ
Dialah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui. (QS. Yunus : 5)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
info salamtime
SIAPAKAH AHLUS-SUNNAH WAL-JAMA'AH ?
Benarkah AHLUS-SUNNAH WAL-JAMA'AH itu asy'ariyyah? Saya akan jawab persoalan yang terus menipu orang online maupun orang offline...
-
islam nusantara yang beraroma konspirasi jahat. jika kita baca sejarah baik masuknya da'wah islam di Indonesia atau nusantara dan masu...
-
🦃Saya bisa jadi moderator bagi sesama nahdliyin yang berikhtilaf dalam fiqh. Lho emang nahdliyin itu berikhtilaf? Di posisi itu saya ind...
-
SuperJelek: Contoh Kasus Hukum di Indonesia Beserta Analisis C... : Pendahuluan Hukum di Indonesia hingga saat ini masih menjadi persoalan...
1 komentar:
Al-Hamdu lillah
Posting Komentar