Eramuslim

Rabu, 01 November 2017

Dahulukan ikhtiar dan adil baru sabar dan ikhlas kemudian (hukum zhahir dulu baru kebathinan kemudian)

Punten kalau kedawan, kyai.

 وإن عاقبتم فعاقبوا بمثل ما عوقبتم به ولئن صبرتم لهو خير للصابرين ( 126 ) واصبر وما صبرك إلا بالله ولا تحزن عليهم ولا تك في ضيق مما يمكرون ( 127 ) إن الله مع الذين اتقوا والذين هم محسنون ( 128 ) ) 

يأمر تعالى بالعدل في الاقتصاص والمماثلة في استيفاء الحق ، كما قالعبد الرزاق ، عن الثوري ، عن خالد ، عن ابن سيرين : أنه قال في قوله تعالى : ( فعاقبوا بمثل ما عوقبتم به ) إن أخذ منكم رجل شيئا ، فخذوا منه مثله . 
Ayat diatas mengajarkan pentingnya fiqih syariat dibagian pertamanya yaitu kejahatan kezhaliman apapun bentuknya itu harus di hentikan dengan hukum misalnya iqtishash,had,diyat dan uqubat lainya.
Terlahir fiqh syariah sebagai konsekuensi kehidupan bersama untuk menciptakan kebebasan (الحرية),keadilan (العدالة),keamanan  Dan keselamatan. 
Maka peraturan dibuat dengan jalan tasyawur untuk ditaati.
Tidak dibenarkan sebuah pelanggaran dan segala kezhaliman itu dibiarkan dengan dalil sabar.
Itu dibagian awal ayat yg kita jadikan sumber nasihat dalam menghadapi masalah dengan sesama kita.

وهذه الآية الكريمة لها أمثال في القرآن ، فإنها مشتملة على مشروعية العدل والندب إلى الفضل ، كما في قوله : ( وجزاء سيئة سيئة مثلها ) ثم قال ( فمن عفا وأصلح فأجره على الله ) [ الشورى : 40 ] . وقال (والجروح قصاص ).

Dibagian akhir  itulah tempatnya sabar dan memaafkan karena sudah mentok.
Sabar itu baik, di iringi dengan usaha tawakkal qana'ah dibagian terakhirnya sabar,memaafkan dan ikhlas.

Namun kembali kepada sifat insaniyyah/watak kemanusiaan maka wajib bagi makhluq sosial yang hidup bersama itu saling menjaga kebaikan bukan saling memangsa.
Sebab pentingnya menjaga keseimbangan (stabilitas) itulah maka di lahirkan fiqih syariah sosial fiqih kepemimpinan fiqih,fiqih yg berkaiatan dengan hukumah  (pemerintahan) dan seluruh putusan dan kebijakannya.
Tempatkan sabar dan pasrah itu dibagian akhirnya jangan di bagian awalnya.
Begitu kiyai.

Tidak ada komentar:

info salamtime

SIAPAKAH AHLUS-SUNNAH WAL-JAMA'AH ?

Benarkah AHLUS-SUNNAH WAL-JAMA'AH itu asy'ariyyah?  Saya akan jawab persoalan yang terus menipu orang online maupun orang offline...