Anda sudah lama banget nulis status gono gini tapi kok thariqah da'wah HT saja belum tahu.
HT tidak mendukung deklarasi khilafah isis.
Saya dulu masiv menuliskan ringkas pergerakan jihad di iraq dan di seluruh negri muslim yg politiknya kepemimpinanya sosial ekonomi pendidikan budaya pandangan tentang agama dan demokrasi telah di mengalami westernized.
usaha militansi islam untuk merebut wilayahnya/kedaulatannya dan kehormatannya tidak bisa semena-mena di salahkan. Andaikan indonesia bernasib seperti iraq yang hancur karena invasi amerika dan sekutunya maka bangsa kita pun akan marah dan angkat senjata mati-matian mempertahankan kehormatannya.
Itulah yang di lakukan militansi islam di iraq sebelum mereka meleburkan diri bersama rakyat oposisi di suria yang perang saudara dengan pasukan regime bashar al assad.
HT tidak mendukung perang fisik sesama saudara muslimnya,yang dilakukan HT adalah halaqah thalabun nushrah dan pertemuan pertemuan nasional maupun tingkat internasional seperti muktamar/konferensi di tempat terbuka.
Itupun masih tahap syi'ar seruan da'wah ideologis,dengan tujuan mengetuk dan menyadarkan hati dan fikiran ummat agar ingat betapa pentingnya dan wajibnya kesatuan authentic ummat islam tanpa batas sifat fanatik tribalisme kesukuan kebangsaan cabang pemikiran dalam madzhab dll.
Di dalam muktamar internasional Hizbut Tahrir,para tokoh nasional saja di undang,polisi dan tentara di ajak duduk bersenda gurau,begitu juga presiden sebuah negara juga di ajak berbincang beramah tamah,terlebih lagi para ulama kyai cendekia muslim politisi yang selalu di ajak diskusi dan di mintai masukan.
HIZBUT TAHRIR adalah harakatud da'wah yang da'wahnya tidak dilakukan dengan cara-cara kriminalitas. Hanya saja HT senantiasa mengkritik kebijakan pemerintah yang tisak syar'i sekaligus ia memberikan masukan dan solusi,plus HT menyerukan ummat agar mengembalikan model negara islam yang di anut nabi dan para sahabat dan tabi'in yaitu khilafah atau imamah yang memang menjadi kewajiban.
Para syabab-nya terdiri dari para ikhwan wa akhwat yang baik-baik yang tangannya kosong tanpa api-api yang mematikan.
Siapakah calon khalifah
Padahal syarat khalifah itu wajib bisa berijtihad hafal ribuan hadits tidak fasiq ??
Begitu pertanyaan dari saudara di luar sana-sini.
Bukankah didalam organisasi itu ada yang namanya muktamar atau
Musyawarah nasional/internasional yang mana muktamar itu fungsionalnya adalah untuk memusyarahkan dan memutuskan perkara yang cukup di wakilkan oleh orang-orang tertentu sementara kaum sipilnya cukup mempercayakan ? Tidak untuk di jawab.
Adapun mengangkat pemimpin/imam/khalifah itu wajib dengan syarat ia seorang muslim yang mukallaf lelaki dan merdeka.
Adapun bisa berijtihad dan hafal ribuan hadits yang di gembar-gemborkan itu bukan syarat calon pemimpin negara,bisa berijtihad itu hanya sebagai sifat yang harus di miliki pemimpin negara. Adapun syarat harus hafazh ribuan hadits itu kedustaan karena syarat dusta ini malah bisa menggugurkan kewajiban nashbul imamah (mengangkat imam).
Pertikaian ummat islam didalam negara khilafah/imamah*
Pertikaian itu terjadi bukan karena khilafah tapi karena sifat ambisi,fitnah dan pembangkangan.
The empirically sejarah,ummat islam tetap harus di kembalikan didalam satu daulah dan imamah walau konflik dan pertikaian kerap terjadi,ummat juga faham mudharat jika perpecahan terjadi,lemah dan kalah,serta hukum dari produk-produk islam tidak akan berlaku lagi,kemaksiatan modern malah di bisniskan,protes ummat tak akan di dengar,intimidasi terhadap syi'ar,dsb. Islam tak berdaya menghadapi kekuatan barat yang sangat menghibur dan silau.
Maka kita baca tinta sejarah,begitu gembiranya ummat islam ketika muawiyah dan hasan berishlah,sampai runtuhnya khilafah bani umawi karena ambisi internal ummat islam namun mereka segera membangkitkan khilafah lagi maka berdirilah khilafah bani abbasiyah.
Khilafah abbasiyah runtuh karena di serang pasukan mongolia,bangkit utsmaniyah.
Peristiwa ishlah/perdamaian antara husai-muawiyah yang menggembirakan ummat islam itu oleh ulama di nyatakan sebagai 'aamul jamaa'ah (tahun persatuan).
BUKANKAH DA'WAH UNTUK MENYATUKAN UMMAT ISLAM ITU HAQ MENURUT ISLAM ?
Tidak untuk di jawab karena jawabannya pasti YA.
Mereka yang Anti da'wah Khilafah dengan mengangkat sejarah konflik internal hanya karena membela kelucuanya yang memalukan.
Ulama menyebut wuq'atul jamal dan wuq'atus shiffiin,bukan perang jamal dan perang shiffiin.
Kejadian itu di nyatakan sebagai peristiwa fitnah.
Namun para sahabat tidak menghendaki perpecahan karena konflik saudara, malah para sahabat menghendaki kembali bersatu.
Ulama-pun menyebut sebagai Al-'aamul Jamaa'ah pada peristiwa damai antara husain dan muawiyah.
Ummat islam berdamai bersuka ria,ta'at kepada pimpinannya dikala susah atau senang.
Futuhat dan syi'ar islam semakin luas dengan berhentinya konflik.
HT tidak mendukung deklarasi khilafah isis.
Saya dulu masiv menuliskan ringkas pergerakan jihad di iraq dan di seluruh negri muslim yg politiknya kepemimpinanya sosial ekonomi pendidikan budaya pandangan tentang agama dan demokrasi telah di mengalami westernized.
usaha militansi islam untuk merebut wilayahnya/kedaulatannya dan kehormatannya tidak bisa semena-mena di salahkan. Andaikan indonesia bernasib seperti iraq yang hancur karena invasi amerika dan sekutunya maka bangsa kita pun akan marah dan angkat senjata mati-matian mempertahankan kehormatannya.
Itulah yang di lakukan militansi islam di iraq sebelum mereka meleburkan diri bersama rakyat oposisi di suria yang perang saudara dengan pasukan regime bashar al assad.
HT tidak mendukung perang fisik sesama saudara muslimnya,yang dilakukan HT adalah halaqah thalabun nushrah dan pertemuan pertemuan nasional maupun tingkat internasional seperti muktamar/konferensi di tempat terbuka.
Itupun masih tahap syi'ar seruan da'wah ideologis,dengan tujuan mengetuk dan menyadarkan hati dan fikiran ummat agar ingat betapa pentingnya dan wajibnya kesatuan authentic ummat islam tanpa batas sifat fanatik tribalisme kesukuan kebangsaan cabang pemikiran dalam madzhab dll.
Di dalam muktamar internasional Hizbut Tahrir,para tokoh nasional saja di undang,polisi dan tentara di ajak duduk bersenda gurau,begitu juga presiden sebuah negara juga di ajak berbincang beramah tamah,terlebih lagi para ulama kyai cendekia muslim politisi yang selalu di ajak diskusi dan di mintai masukan.
HIZBUT TAHRIR adalah harakatud da'wah yang da'wahnya tidak dilakukan dengan cara-cara kriminalitas. Hanya saja HT senantiasa mengkritik kebijakan pemerintah yang tisak syar'i sekaligus ia memberikan masukan dan solusi,plus HT menyerukan ummat agar mengembalikan model negara islam yang di anut nabi dan para sahabat dan tabi'in yaitu khilafah atau imamah yang memang menjadi kewajiban.
Para syabab-nya terdiri dari para ikhwan wa akhwat yang baik-baik yang tangannya kosong tanpa api-api yang mematikan.
Siapakah calon khalifah
Padahal syarat khalifah itu wajib bisa berijtihad hafal ribuan hadits tidak fasiq ??
Begitu pertanyaan dari saudara di luar sana-sini.
Bukankah didalam organisasi itu ada yang namanya muktamar atau
Musyawarah nasional/internasional yang mana muktamar itu fungsionalnya adalah untuk memusyarahkan dan memutuskan perkara yang cukup di wakilkan oleh orang-orang tertentu sementara kaum sipilnya cukup mempercayakan ? Tidak untuk di jawab.
Adapun mengangkat pemimpin/imam/khalifah itu wajib dengan syarat ia seorang muslim yang mukallaf lelaki dan merdeka.
Adapun bisa berijtihad dan hafal ribuan hadits yang di gembar-gemborkan itu bukan syarat calon pemimpin negara,bisa berijtihad itu hanya sebagai sifat yang harus di miliki pemimpin negara. Adapun syarat harus hafazh ribuan hadits itu kedustaan karena syarat dusta ini malah bisa menggugurkan kewajiban nashbul imamah (mengangkat imam).
Pertikaian ummat islam didalam negara khilafah/imamah*
Pertikaian itu terjadi bukan karena khilafah tapi karena sifat ambisi,fitnah dan pembangkangan.
The empirically sejarah,ummat islam tetap harus di kembalikan didalam satu daulah dan imamah walau konflik dan pertikaian kerap terjadi,ummat juga faham mudharat jika perpecahan terjadi,lemah dan kalah,serta hukum dari produk-produk islam tidak akan berlaku lagi,kemaksiatan modern malah di bisniskan,protes ummat tak akan di dengar,intimidasi terhadap syi'ar,dsb. Islam tak berdaya menghadapi kekuatan barat yang sangat menghibur dan silau.
Maka kita baca tinta sejarah,begitu gembiranya ummat islam ketika muawiyah dan hasan berishlah,sampai runtuhnya khilafah bani umawi karena ambisi internal ummat islam namun mereka segera membangkitkan khilafah lagi maka berdirilah khilafah bani abbasiyah.
Khilafah abbasiyah runtuh karena di serang pasukan mongolia,bangkit utsmaniyah.
Peristiwa ishlah/perdamaian antara husai-muawiyah yang menggembirakan ummat islam itu oleh ulama di nyatakan sebagai 'aamul jamaa'ah (tahun persatuan).
BUKANKAH DA'WAH UNTUK MENYATUKAN UMMAT ISLAM ITU HAQ MENURUT ISLAM ?
Tidak untuk di jawab karena jawabannya pasti YA.
Mereka yang Anti da'wah Khilafah dengan mengangkat sejarah konflik internal hanya karena membela kelucuanya yang memalukan.
Ulama menyebut wuq'atul jamal dan wuq'atus shiffiin,bukan perang jamal dan perang shiffiin.
Kejadian itu di nyatakan sebagai peristiwa fitnah.
Namun para sahabat tidak menghendaki perpecahan karena konflik saudara, malah para sahabat menghendaki kembali bersatu.
Ulama-pun menyebut sebagai Al-'aamul Jamaa'ah pada peristiwa damai antara husain dan muawiyah.
Ummat islam berdamai bersuka ria,ta'at kepada pimpinannya dikala susah atau senang.
Futuhat dan syi'ar islam semakin luas dengan berhentinya konflik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar