Wali/awliya itu kalimat musytarak, untuk memaknainya mesti memperhatikan qarinah dan siyaq (konteks).
jika golongan jil, syi'ah dan pihak yang menjadi pintu tikus syi'ah (tasyayyu) mengambil makna TEMAN DEKAT/KEKASIH) maka dipersilahkan tetapi mensalahkan makna PEMIMPIN telah menampakkan mereka tidak kenal kompromi makna yang masih saling korelasi dan berhubungan.
kekasih/teman dekat/loyal/diserahi urusan/pemimpin (rais, sultan, malik, imam).justeru pemimpin adalah melebihi pengertian sekedar teman dekat, artinya lebih terlarangnya.
lalu, kalimat MAULA yang populer dikalangan syi'ah pada peristiwa ghadir khum itu oleh syi'ah benar-benar di artikan pemimpin / khalifah ,sampai - sampai habis - habisan mereka memaki tiga khulafaur rasyidin sebelum Ali ra.
sangat tidak adil dan jauh dari sifat kejujuran baik syi'ah juga tokoh-tokoh yang menjadi pintu tikus syi'ah itu.
padahal MAULA yang diucapkan rasulullah untuk dirinya dan untuk ali itu lebih kuat diartikan KEKASIH, sebab tidak ada dilalah lain yang mengartikan penunjukan Ali sebagai khalifah setelah rasul.
"ahlussunnah waljama'ah"
syi'ah akan selalu mendekati siapapun dan mencatut nama siapapun yang dirasa membawa hoki peruntungan baginya.
bahkan gusdur,gusmus,MUI,MUHAMMADIYAH,NU,...semua akan di jadikan alat untuk melakukan pendekatan demi terlaksananya pengakuan syi'ah dimana ia berada.
jangan bilang syi'ah peduli dengan sunni dan jangan bilang syi'ah anti bersekutu dengan munafiq dan kafirin.
didepan mata, kita ditampakkan syi'ah berharap pada pemerintah neolib,sekular dengan sistem demokrasi atau dengan ideologi komunis.
di indonesia syi'ah sok paling depan membela pancasila dan nkri padahal ia tidak punya kontribusi karena nusantara ini dahulu tidak di kenal adanya syi'ah,kalaupun ada ia bagaikan binatang orong-orong yang suka sembunyi karena karakter syi'ah memang menciptakan hasad dan permusuhan,sebab itu syi'ah tidak pernah dapat legitimasi.
kini pada saat muslim bersatu suara mendukung MUI,muncul para syi'ah turut menjegal MUI bersama munafiqin dan kafirin.
lihatlah apakah syi'ah itu anti kafir !?
jika militan syi'ah hezbullah itu tampak pernah berseteru dg israel,maka jangan buru-buru kita memberi pujian dan dengan di ikuti mencaci blok arab,itulah cara syi'ah menarik simpati dan membuat provokasi anti arab sunni dengan menyebarkan berita stigma saudis wahhabisme tak peduli palestina lagi loyalis yahudi dan amerika.
jika golongan jil, syi'ah dan pihak yang menjadi pintu tikus syi'ah (tasyayyu) mengambil makna TEMAN DEKAT/KEKASIH) maka dipersilahkan tetapi mensalahkan makna PEMIMPIN telah menampakkan mereka tidak kenal kompromi makna yang masih saling korelasi dan berhubungan.
kekasih/teman dekat/loyal/diserahi urusan/pemimpin (rais, sultan, malik, imam).justeru pemimpin adalah melebihi pengertian sekedar teman dekat, artinya lebih terlarangnya.
lalu, kalimat MAULA yang populer dikalangan syi'ah pada peristiwa ghadir khum itu oleh syi'ah benar-benar di artikan pemimpin / khalifah ,sampai - sampai habis - habisan mereka memaki tiga khulafaur rasyidin sebelum Ali ra.
sangat tidak adil dan jauh dari sifat kejujuran baik syi'ah juga tokoh-tokoh yang menjadi pintu tikus syi'ah itu.
padahal MAULA yang diucapkan rasulullah untuk dirinya dan untuk ali itu lebih kuat diartikan KEKASIH, sebab tidak ada dilalah lain yang mengartikan penunjukan Ali sebagai khalifah setelah rasul.
"ahlussunnah waljama'ah"
syi'ah akan selalu mendekati siapapun dan mencatut nama siapapun yang dirasa membawa hoki peruntungan baginya.
bahkan gusdur,gusmus,MUI,MUHAMMADIYAH,NU,...semua akan di jadikan alat untuk melakukan pendekatan demi terlaksananya pengakuan syi'ah dimana ia berada.
jangan bilang syi'ah peduli dengan sunni dan jangan bilang syi'ah anti bersekutu dengan munafiq dan kafirin.
didepan mata, kita ditampakkan syi'ah berharap pada pemerintah neolib,sekular dengan sistem demokrasi atau dengan ideologi komunis.
di indonesia syi'ah sok paling depan membela pancasila dan nkri padahal ia tidak punya kontribusi karena nusantara ini dahulu tidak di kenal adanya syi'ah,kalaupun ada ia bagaikan binatang orong-orong yang suka sembunyi karena karakter syi'ah memang menciptakan hasad dan permusuhan,sebab itu syi'ah tidak pernah dapat legitimasi.
kini pada saat muslim bersatu suara mendukung MUI,muncul para syi'ah turut menjegal MUI bersama munafiqin dan kafirin.
lihatlah apakah syi'ah itu anti kafir !?
jika militan syi'ah hezbullah itu tampak pernah berseteru dg israel,maka jangan buru-buru kita memberi pujian dan dengan di ikuti mencaci blok arab,itulah cara syi'ah menarik simpati dan membuat provokasi anti arab sunni dengan menyebarkan berita stigma saudis wahhabisme tak peduli palestina lagi loyalis yahudi dan amerika.
WASPADAI syi'ah .
Allah perlihatkan kekerdilan orang2 yang loyal kepada ahok cs terkait penistaan ayat Al-Qur'an.
Kerdil-kerdil itu ada kyai,sarjana hukum,ahli bahasa universitas.
mereka KALAH PINTAR sama anak SD karena motifnya loyalitas.
Saksi dusta karena ada kedekatan.
Sobjek= Faa'il/pelaku
Objek = sasaran/Maf'uul
Predikat = fi'il
Kata "pakai" adalah ilgha atau kata tambahan yang tak diperlukan sebagaimana adat. Atau kata PAKAI itu mengganti kata DENGAN.
adapun kalimat DI bohongin adalah Kalimat predikat dengan mabni majhul yang memberi makna ada yang berbuat bohong (sudah pasti Allah atau Qur'an sendiri yang di anggap berbohong atau ulama dan ummat islam yang menyampaikan ayat itu).
Padahal Ayat itu tidak berbohong dan tidk mengalami masa expired dan mempunyai makna Loyal/mempersilahkan memberikan urusan yang kemudian di bahasakan memerintahkan dan memimpinkan.
Tafsir Yang bisa diambil adalah Ta'wil yang sangat kuat adalah yang dekat dengan dalil qarinah dismping mempunyai makna yang banyak/isytirak dan tidak adanya dalil kebolehan memilih kafir sebagai pimpinan negara.
Wali/Awliya yang mempunyai arti lebih dari satu yang di titik fokuskan pada makna TEMAN DEKAT,KEKASIH& PEMIMPIN adalah di akui oleh ijma ulama,karena KETIGA makna itu di akui sebab punya korelasi pengertian yang berdekatan maka pelaporan dengan arti salah satu dari ketiganya itu harusnya cukup dan diterima.
Makna pemimpin seperti yang saya sebut diatas adalah pihak yang menerima kepercayaan (in'iqad) dan di ta'ati karena telah di amanati sekaligus ia bertanggung jawab atas perkara yg diserahkan kepadanya dan dia menyanggupinya,maka ia di bahasa ringkaskan sebagai pemimpin/pemangku amanah.
Adapun pemaknaan kekasih itu lagi bukan arti otentik karena dalam bahasa arab kekasih itu bisa di sebut mahabbah,khalil dan wali,dengan begitu pemaknaan kekasih pada kalimat wali/awliya itu mutaradif dengan kalimat-kalimat lain tadi.
Sedangkan pemaknaan teman dekat juga bukan makna asli/otentik,karena dalam tradisi bahasa arab "teman dekat" adalah shahabat atau shadiiqun yang di sifati dengan qariib = sahabat qarib (teman dekat).
Pengertianya dekat dengan kalimat KHALILUN.
Allah perlihatkan kekerdilan orang2 yang loyal kepada ahok cs terkait penistaan ayat Al-Qur'an.
Kerdil-kerdil itu ada kyai,sarjana hukum,ahli bahasa universitas.
mereka KALAH PINTAR sama anak SD karena motifnya loyalitas.
Saksi dusta karena ada kedekatan.
Sobjek= Faa'il/pelaku
Objek = sasaran/Maf'uul
Predikat = fi'il
Kata "pakai" adalah ilgha atau kata tambahan yang tak diperlukan sebagaimana adat. Atau kata PAKAI itu mengganti kata DENGAN.
adapun kalimat DI bohongin adalah Kalimat predikat dengan mabni majhul yang memberi makna ada yang berbuat bohong (sudah pasti Allah atau Qur'an sendiri yang di anggap berbohong atau ulama dan ummat islam yang menyampaikan ayat itu).
Padahal Ayat itu tidak berbohong dan tidk mengalami masa expired dan mempunyai makna Loyal/mempersilahkan memberikan urusan yang kemudian di bahasakan memerintahkan dan memimpinkan.
Tafsir Yang bisa diambil adalah Ta'wil yang sangat kuat adalah yang dekat dengan dalil qarinah dismping mempunyai makna yang banyak/isytirak dan tidak adanya dalil kebolehan memilih kafir sebagai pimpinan negara.
Wali/Awliya yang mempunyai arti lebih dari satu yang di titik fokuskan pada makna TEMAN DEKAT,KEKASIH& PEMIMPIN adalah di akui oleh ijma ulama,karena KETIGA makna itu di akui sebab punya korelasi pengertian yang berdekatan maka pelaporan dengan arti salah satu dari ketiganya itu harusnya cukup dan diterima.
Makna pemimpin seperti yang saya sebut diatas adalah pihak yang menerima kepercayaan (in'iqad) dan di ta'ati karena telah di amanati sekaligus ia bertanggung jawab atas perkara yg diserahkan kepadanya dan dia menyanggupinya,maka ia di bahasa ringkaskan sebagai pemimpin/pemangku amanah.
Adapun pemaknaan kekasih itu lagi bukan arti otentik karena dalam bahasa arab kekasih itu bisa di sebut mahabbah,khalil dan wali,dengan begitu pemaknaan kekasih pada kalimat wali/awliya itu mutaradif dengan kalimat-kalimat lain tadi.
Sedangkan pemaknaan teman dekat juga bukan makna asli/otentik,karena dalam tradisi bahasa arab "teman dekat" adalah shahabat atau shadiiqun yang di sifati dengan qariib = sahabat qarib (teman dekat).
Pengertianya dekat dengan kalimat KHALILUN.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar