Eramuslim

Minggu, 09 Oktober 2016

QURAISH SHIHAB NGAWUR DAN HENDAK MEMBOLEHKAN PEMIMPIN KAFIR ATAU MENGANGKAT PEMIMPIN DARI KALANGAN YAHUDI ATAU NASRANI


Tafsir ga laku
Quraish shihab kebingungan dan tidak jujur  menafsirkan ayat 51 surat al-maidah .

Kata dia: 
Awliya itu jama/plural dari wali yang di ambil satu arti yaitu kekasih dari arti-arti yang lebih sesuai konteks (siyaq) .
Tidak ada masalah sebenarnya cuma kebingunganya ketika ia mengatakan walikota wali murid maka dia kebingungan karena dia masih mau mengartikan kekasih dekat kepala kota dan kekasih dekat orang tua murid .
Kebingungan dan tidak jujur karena tidak berani merinci lebih kena sesuai konteks ayat .
Harusnya dia tahu makna AL-WALA teman dekat kekasih loyal diserahkan urusan ummat mu'min kepada kaum yahudi dan nasrani yang telah kafir .
Dia masih mau menutupi kekafiran yahudi dan nasrani, dia masih pura-pura buta tentang isi mulut dan hati ahok. 
قد بدت البغضاء من افواههم وما تخفي صدورهم اكبر
Bagaimana dengan potongan ayat itu yang menyebutkan bahwa mulutnya saja comberan apalagi hatinya yang tambah seperti septi tank. 
Bagaimana dengan yang in👇
ولن ترضى عنك اليهود ولن نصارى حتى تتبع ملتهم👈
Kalau berkawan dekat saja terlarang, apalagi lah mengangkat ia sebagai pimpinan. 
Ujungnya quraish shihab malah membuat perumpamaan, kalau ada dokter ahli tapi kafir dan ada dokter muslim tapi tidak ahli mana yang kamu pilih .
Ahli tafsir yang membela kekuranganya sendiri. 

Boleh mengambil bantuan dari kafir tapi bukan bersikap al-wala ,bukan menjadikan kafir sebagai pemegang kendali bukan mememberikan intervensi penuh bukan tanpa kebutuha n , bukan kafir harbi baik lisanya apalagi perbuatanya .

Quraish shihab dalam tafsirnya itu sama sekali tidak mengutip dalil implement sunnah rasulillah. 

Tidak ada komentar:

info salamtime

SIAPAKAH AHLUS-SUNNAH WAL-JAMA'AH ?

Benarkah AHLUS-SUNNAH WAL-JAMA'AH itu asy'ariyyah?  Saya akan jawab persoalan yang terus menipu orang online maupun orang offline...